Berharap Produksi Puncak Blok Cepu Sesuai Target

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko

Bojonegoro – PT Pertamina EP Cepu (PEPC), operator proyek unitisasi sumur gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) yang juga merupakan salah satu pemegang saham lapangan migas  Blok Cepu, berharap lapangan minyak Banyuurip di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bisa mencapai produksi puncak dengan target yang sudah ditentukan yakni pada tahun 2014 mendatang.

Karena jika jika puncak produksi tertunda bisa berdampak pada  pendapatan yang diterima negara, pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan desa sekitar ladang migas.

Dalam penyertaan saham di Blok Cepu, PEPC memiliki saham sebesar 45%. Sedangkan yang 45 % lagi dimiliki ExxonMobil. Sementara sisanya 10 % milik pemerintah daerah setempat melalui participating interest (PI). Rinciannya 4,48% Bojonegoro, 2,18% Blora, 2,24% Jawa Timur dan 1,09% Jawa Tengah.

Direktur Utama PEPC, Amril Thaib Mandailing mengatakan, tetap optimis jika proyek sumur migas Banyuurip, Blok Cepu bisa mencapai puncak produksi hingga 165.000 barel perhari (bph) pada 2014 mendatang.

“Produksi puncak, kalu tidak akhir tahun 2014 juga awal tahun 2015. Sedangkan, kita dalam proyek Blok Cepu turut memiliki 45% saham,” ungkap Amril Thaib Mandailing ditemui saat berada di Bojonegoro Jumat (19/7/2013).

Baca Juga :   DLH Sidak Lokasi Proyek J-TB

Dijelaskan, jika pendapatan PEPC dari berbagai lapangan yang ada di Blok Cepu meningkat, hal itu juga bakal berpengaruh pada pemberian Corporate Social Renponsibility (CSR) kepada warga di Kabupaten Bojonegoro. Misalnya, alokasi untuk pemberdayaan masyarakat juga akan berjalan selaras dengan hal tersebut.

“Saat ini di Banyuurip sudah empat sumur yang berproduksi,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala perwakilan Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara (Jabamanusa), Agus Kurnia, mengatakan, perkiraan target produksi puncak migas Blok Cepu tetap sesuai dengan perkiraan yang ditentukan. Yakni, pada tahun 2014 mendatang.

“Sejauh ini perkiraannya masih terpenuhi, mungkin di akhir 2014,” kata Agus Kurnia melalui pesan pendek, Minggu (21/7/2013). 

Dia menyadari bahwa proyek yang sebagian besar di Kecamatan Gayam itu pastinya tidak akan lepas dari beberapa hambatan. Oleh karena itu, perlu dukungan dari semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat agar proyek bisa berjalan lancar.

“Saya berharap proyek bisa selesai sesuai jadwal. Sehingga bisa dapat hasil seperti yang diharapkan bersama,” imbuhnya berhap.(sam)

Baca Juga :   Proyek CCUS Lapangan Gas Arun Ditarget Beroperasi 2028

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *