Bikin Macet, Pengguna Jalan Mengeluh

SuaraBanyuurip.comD Suko Nugroho

Bojonegoro – Unjuk rasa yang dilakukan 300 supir dan kenek truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) industry dari kilang mini milik PT Tri Wahana Universal (TWU) di Jalan Raya Padangan – Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya di fly over (jembatan laying) Desa  Ngraho, Kecamatan Gayam, menyebabkan kemacetan, Rabu (27/1/2016).

Kemcetan terjadi mulai traffic light perempatan Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu. Di mana lokasi ini merupakan akses keluarnya iring-iringan truk tanki. Sehingga petugas kepolisian memberlakukan sistim buka tutup untuk kendaraan dari arah timur.

Selain itu kemacetan juga terjadi di bagian barat fly over. Kendaraan dari arah barat juga dihentikan sementara oleh petugas kepolisian karena menunggu iring-iringan puluhan truk tanki berkapasita 24 kilo liter dan 32 kilo liter butar balik di pintu keluar fly over.

“Jelas mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya. Padahal jalan ini kan milik umum,” kata Edy, salah satu warga Desa Purwosari yang terjebak macet di barat fly over.

Baca Juga :   Perjuangan DBH Migas Blok Cepu Kembali Disuarakan Blora

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Artha Surya Jaya, Suryono, mengatakan, ada 80 truk tanki yang ikut demo. Mereka dari empat perusahaan lokal jasa transporter minyak TWU yakni Arta Surya, BMT, Jaya Makmur dan Sigma Group.

“Dari izin yang kita ajukan ke kepolisian sebanyak 150 truk tanki, hanya 80 yang disetujui,” sambung Suryono ditemui di lokasi unjuk rasa.

Sebagaimana diketahui, unjuk rasa ini disebabkan PT TWU menghentikan operasinya karena belum memperoleh kepastikan jatah minyak dari Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, oleh pemerintah pusat. Akibatnya perusahaan jasa transporter juga menghentikan aktifitasnya dan ratusan supir dan kenek truk berhenti bekerja.(suko)

 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *