SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Pengembangan Minyak Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, yang sedang berlangsung saat ini merupakan proyek strategis bagi industri hulu migas. Karena produksi puncak sumur minyak yang berada di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sebanyak 165 -185 ribu barel per hari  (bph) itu akan menjadi tulang punggung target produksi minyak dalam tahun 2015 sebanyak 845 ribu bph.
“Proyek ini penting sekali bagi ketahanan energi, karena itu diharapkan semua pihak mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana,” tegas Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan melalui siaran persnya yang dikirim kepada suarabanyuurip.com.
Dia menerangkan, hingga September 2014 ini proyek pengembangan Banyuurip yang di operatori Mobil Cepu Limited (MCL) telah mencapai 90%. Salah satu progres pekerjaan di Banyuurip adalah selesainya produksi menara tambat yang merupakan bagian dari infrastruktur pengiriman minyak lepas pantai pada engineering, procurement and construction (EPC) 3.
“Kapal floating stroage offloading atau FSO Gagak Rimang yang sudah diresmikan akan ditambatkan pada struktur menara yang tertanam di laut Tuban,” ujar Muliawan.
Dia menambahkan, dengan desain sedemikian rupa, memungkinkan kapal FSO dapat bergerak mengikuti arah angin, ombak, dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak dari pipa.
“Penyelesaian menara tambat ini akan mendukung peningkatan produksi dari lapangan Banyuurip,” pungkas dia.(rien)Â