Camat Kedungtuban Merasa Tak Dihargai

sosialisasi gas gresem.

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora - Dasiran, Camat Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, geram dengan PT Pertamina Gas (Pertagas), pengelola proyek pipa gas Gresik-Semarang (Gresem). Karena merasa tidak dihargai sebangai camat. Musababnya tidak ada koordinasi ataupun pemberitahuan adanya sosialisasi pembebasan lahan di wilayahnya. 

Dia menyatakan, sebagai penyelenggara sebuah institusi, masing-masing mempunyai kewenangan. “Hal yang paling penting adalah saling menghargai. Dan cara yang paling utama adalah koordinasi,” katanya, saat dikonfirmasi terkait sosialisasi yang dilaksanakan oleh Pertagas.

Apalagi, menurut dia, ini adalah menyangkut hak masyarakat. “Kalau ditengah perjalan ada permasalahan, tidak mungkin langsung ke Pertagas. Tapi mesti melalui camat,” ungkapnya.

Dia mengaku, jika satu tahun lalu memang pernah ada sosialisasi di kecamatan. “Tapi tindak lanjutnya belum ada kejelasan,” jelasnya.

Yang lebih mengecewakan lagi adalah, tiba-tiba ada kabar sosialisasi pembebasan lahan.

Sebagaimana diketahui, Pertagas telah melakukan sosialisasi di tiga desa wilayah Kecamatan Kedungtuban yang bakal dilalui pipa Gas Gresem. Yakni, Desa Klagen, Desa Kemantren dan Desa Wadu.

Baca Juga :   Akhir Agustus, Naker EPC-1 Mulai Bekerja

Sementara Humas Pertagas Proyek Gresem, Anis Maftukhin menyakatan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Blora.

“Tentunya kami sudah melakukan koordinasi dengan Pemda. Meskipun waktunya sudah sejak lama,” akunya. (Ams)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *