SuaraBanyuurip.com -Â d suko nugroho
Tuban – Sebuah sumur minyak tua ditemukan di Desa Sendangrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Saat ini sumur tersebut sedang ditambang oleh sekelompok warga secara tradisional.
Dari pantauan, sumur yang diduga peninggalan Belanda itu berada di tanah bengkok kepala Desa Sendangrejo. Lokasinya di perbatasan antara Kabupaten Tuban – Bojonegoro, tak jauh dari tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Di lokasi tampak rig pengeboran yang terbuat dari kayu berdiri kokoh di atas sumur. Di antara rig kayu terdapat kawat seling yang ditarik menggunakan diesel untuk mengebor. Sumur itu dikelola secara kelompok oleh 22 orang dengan biaya dilakukan secara patungan.
Menurut salah satu penambang, Sukisno (39), untuk menggarap sumur tua ini setiap anggota dikenakan uang iuran sejumlah Rp10 juta per orang. “Tapi saya tidak termasuk anggota, cuma sebagai tenaga kerja. Untuk masalah upah nanti dihitung kalau sumur itu sudah keluar lantungnya,” ujar Kiswanto.
Sukisno mengaku, sudah bekerja di sumur tua itu sejak September 2014 lalu lalu. Namun hingga saat ini sumur tersebut belum mengeluarkan lantung (minyak).
Sementara itu, Abdulah (65), salah satu petani Desa Banjarsari yang memiliki sawah dekat lokasi sumur tua, mengatakan, jika Bupati Tuban, Fathul Huda beberapa hari lalu sempat mendatangi sumur tersebut.
“Kabarnya pak Bupati akan menghidupkan akses jalan yang ada di sumur itu untuk menuju ke Desa Pandan Agung Kecamatan Soko,” timpal Abdulah ditemui terpisah.(suko)