Geliatkan Bahasa Jawa Sebagai Pembentukan Karakter

SuaraBanyuurip.com - D Suko

Bojonegoro – Seiring terbukanya akses global ke setiap wilayah yang ada di indonesia, akan banyak pula segala budaya yang akan masuk di tanah air. Salah satunya tentang munculnya banyak bahasa dari luar negeri. Tak ayal, hal itu seringkali menggeser nilai – nilai bahasa yang ada di daerah seperti halnya di Jawa.

Hal itu yang mendasari sekelompok pemuda di wilayah kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mendirikan komunitas yang mereka namakan sebagai komunitas bahasa jawa “Noto Kromo’.

“Komunitas ini kita deklarasikan hari ini untuk memulai awal spirit mempertahankan kekayaan bahasa yang dimiliki masyarakat jawa,” kata koordinator komunitas, Imam Hambali di sela – sela acara deklarasi di rumah salah satu anggotanya, Minggu (13/3/2016).

Dia menambahkan, bahasa jawa krama juga memiliki kekuatan untuk membangun sikap kesantunan  kepada orang lain. Karena, dengan menggunakan bahasa krama maka orang yang diajak berkomunikasi akan merasa dihormati.

“seperti contoh kata ‘kamu’ kalau dalam bahasa jawa ada ‘sampean’ yang termasuk bahasa krama tingkat madya, dan bisa juga menggunakan kata ‘njenengan’ untuk kategori bahasa krama inggil, semua ada stratanya masing – masing untuk memuliakan lawan bicara,” ucapnya.

Bahkan kalau di Jawa, apabila orang sudah menggunakan bahasa krama maka ia dinilai sebagai orang yang santun tutur katanya, dan pribadi yang penuh akhlak.

“Kalau guyonanya, orang tidak akan bisa marah kepada orang lain menggunakan bahasa krama, karena bahasa krama memiliki nilai yang luhur di hati masyarakat jawa,” lanjutnya.

Komunitas ini nantinya akan melakukan kegiatan diskusi interaktif dengan Bahasa Jawa, mempelajari tingkatan bahasa di Jawa ,belajar sebagai MC serta dialog budaya.

Ia berharap dengan pendirian komunitas ini akan menjadi upaya secara tidak langsung untuk merubah budi pekerti masyarakat.

“Termasuk untuk mempertahankan bahasa jawa sebagai nilai luhur yang tidak boleh tergerus oleh kemajuan zaman,” terang pria yang pernah menempuh pndidikan S2 jurusan komunikasi ini.

Komunitas ini sementara diikuti oleh 20 pemuda di wilayah kecamatan Gayam, dan bertempat di Jalan Raya Gayam Gang Masjid Baitul Muttaqin. Acara berjalan sederhana dengan menerapkan Bahasa Jawa pada acara tersebut.(suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Baca Juga :   Dampak Kecelakaan Kereta Api di Kulon Progo, Operasional Daop 8 Surabaya Terganggu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *