Hindari Kecemburuan, Beras Kompensasi Dibagi Rata

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan membagi rata beras dari operator Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) kepada 2020 kepala keluarga (KK) yang ada di desa setempat. Tujuannya untuk menghindari kecemburuan di antara warga.

Beras ini akan diberikan apabila ijin flaring (gas suar bakar) tambahan di tapak sumur (Well Pad) B sebesar 70 juta standar kaki kubik (million meter standart cubic feed per day/MMSCFD) disetujui. Sekarang ini, ijin volume flaring yang sudah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) adalah 23 MMSCFD.

Kepala Desa Gayam, Winto, memperkirakan, beras itu akan diberikan EMCL pada awal bulan Juli mendatang setelah operator mengantongi ijin volume flaring 70 MMSCFD. Beras itu akan diberikan selama flaring berlangsung.

“Dari jatah beras yang akan diberikan, kami akan bagi secara merata,” ujarnya kepada suarabanyuurip belum lama ini.

Dia menyebutkan, beras kompensasi tersebut sebenarnya hanya untuk dua dusun yang terdampak atau berdekatan dengan lokasi flaring. Yakni warga di Dusun Temlokorejo dan Kaliglonggong.

Baca Juga :   Bupati Minta SKK Migas Kaji Api Khayangan Api Agar Tak Padam Seperti Api Mrapen

“Awalnya dua dusun itu yang akan mendapatkan beras, masing-masing kepala keluarga memperoleh 25 kilogram,” ucap Winto, mengungkapkan.

Namun, untuk menghindari kecemburuan sosial, maka pemdes berinisiatif membagi rata kepada seluruh kepala keluarga di Desa Gayam. Pembagiannya, 10 Kilogram dibagikan kepada 520 KK di dua dusun terdampak, sementara sisanya yakni 15 kilogram diberikan kepada 1500 KK di dua dusun lainnya yakni dusun Gayam dan Sumurpandan.

“Estimasinya ya untuk dua dusun itu mendapat 10 Kilogram perbulan, sementara sisanya dapat 6 kilogram,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, flaring di Lapangan Banyuurip ini merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam setiap kegiatan eksploitasi migas. Namun, flaring yang dilakukan EMCL itu hanya sementara, karena gas yang dihasilkan nantinya tidak akan dibakar lagi, akan tetapi diinjeksikan kembali.(rien)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *