SuaraBanyuurip.com -Â Ali Musthofa
Blora – Konstruksi Central Processing Plant (CPP) Area Gundih dalam Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) oleh Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) yang dibangun di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menandai diproduksinya gas dari beberapa sumur gas yang ada di Blok Gundih.
Keberadaan CPP Gundih dimalam hari menyita perhatian masyarakat luas.
Karena ditempat itu terlihat mencolok di kala malam hari. Lampu warna keemasan menambah keindahan lokasi Kilang Pengolahan Gas terbesar se Asia Tenggara tersebut.
Pemandangan indah itu tampak saat melintasi Jalan Raya Cepu arah Randublatung, tepatnya ketika memasuki jalan raya di seputaran Kedungtuban. Gemerlap lampu di CPP Gundih tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat Blora, karena sebagai daerah dengan potensi migas yang besar baru di Blok Gundih yang sebentar lagi diproduksi.
“Itu menjadi hiburan tersendiri bagi kami, kadang kami sempatkan mendekati lokasi di malam hari walau hanya dari jalan raya Sumber,” kata Suyanto, Warga Dusun Klompok, Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban ini.
Seperti diketahui, CPP area gundih tersebut memiliki kapasitas penjualan gas alam sebesar 50 juta standar kaki kubik per hari. Direncanakan, produksi gas dialirkan melalui pipa PT Sumber Petrindo Perkasa melalui kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) No. 885/EP0000/2006-S0, tertanggal 21 Desember 2006.
Adapun gas itu akan dialirkan ke PLN sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG), yang berada di wilayah Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, dengan masa kontrak selama 12 tahun. Keberadaan pabrik gas itu akan menambah pemenuhan kebutuhan gas untuk operasi PLTGU Tambak Lorok guna mendukung penghematan keuangan negara dari  pemakaian BBM (HSD/High Speed Diesel) lebih dari 500 juta liter per tahun atau  setara dengan Rp 2,9 triliun per tahun.(ali)