SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Operator ladang Sukowati, Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) menegaskan telah melakukan proses sosialisasi sebelum melakukan pengeboran Sumur SKWT #28 pada hari Kamis (13/11/2014) kemarin.
“Pengeboran dan uji kandungan ini dalam rangka peningkatan produksi migas nasional sebagaimana Inpres Nomor: 2 Tahun 2012. Sesuai prosedurnya, sebelum melakukan uji kandungan atau pengeboran JOB PPEJ wajib melakukan sosialisasi,” kata Junizar H Dipodiwirjo, Field Manager JOB PPEJ, dalam pers rilis yang dikeluarkan korporasi, Jumat (14/11/2014).Â
Dia jelaskan, sosialisasi dilakukan dengan mengumpulkan warga di Balai Desa dan dengan tokoh masyarakat di musholla. Bahkan karena saat uji kandungan sumur SKWT 28 dapat menyebabkan bau menyengat, walaupun bukan gas beracun, JOB PPEJ telah membagikan masker untuk guru dan murid SDN Ngampel.
“Jadi selain melakukan sosialisasi, JOB PPEJ juga membagikan masker pada guru dan murid SDN Ngampel. Itu sebagai langkah antisipatif,” tegas Junizar.
Dia paparkan, Sumur SKWT #28 adalah sumur pengeboran yang terletak di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Sumur tersebut merupakan salah satu dari rencana beberapa sumur yang akan dibor dan uji kandungannya untuk memastikan kandungan migasnya.
“Namun pada uji sumur itu, minyak tidak dapat segera ke luar dikarenakan adanya sumbatan. Untuk menghilangkan sumbatan tersebut, dimasukkan nitrogen yang saat terlepas di udara menimbulkan bau tidak sedap dikarenakan telah bercampur dengan air dan garam yang telah lama ada dalam sumur sebagai bagian dari proses pengeboran,” jelasnya.
Ditambahkan, acap kali uji kandungan juga disertai “bakar-bakar†yang juga dapat menimbulkan bau tidak sedap. Bakar-bakar tersebut dilakukan dalam rangka tindakan pencegahan blow out.
“Uji sumur ini jelas bukan pertama kali dilakukan JOB PPEJ. Warga pun sudah paham dengan kegiatan uji kandungan potensi migas yang menjadi salah satu sumber Dana Bagi Hasil bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dan sumber penting pendapatan negara atau APBN,” tambahnya.Â
Tak hanya itu, lanjutnya, JOB PPEJ selalu rutin setiap tahun dilakukan simulasi pelatihan penanggulangan keadaan darurat bencana bersama antar warga, Pemkab, Muspida dan JOB PPEJ. “Dalam semua kegiatan kami mengacu pada standar operasi yang tinggi untuk menjamin semua kegiatan berlangsung aman. Karena itu kami juga melakukan simulasi penanggulangan keadaan darurat,” katanya. (rien)