SuaraBanyuurip.com – Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro -Â Indonesia tidak hanya dikenal memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah ruah. Namun juga budaya dan keseniannya yang melegenda. Hampir diseluruh pelosok bagian nusantara memiliki ciri khas budaya dan seni masing-masing.
Salah satunya Reog Ponorogo. Kesenian yang beberapa tahun lalu sempat diklaim milik Negara Malaysia, itu tak hanya digandrungi warga luar negeri. Di Bojonegoro, Jawa Timur, kesenian tradisional itu menyita perhatian masyarakat sekitar di wilayah pemboran migas Blok Cepu. Â
Seperti saat pagelaran Reog Ponorogo ditampilkan dalam acara serah terima program infrastruktur Mobil Cepu Limited (MCL), operator migas Blok Cepu, di Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, Sabtu (15/12/2012). Sejak pagi jam 09.00 WIB warga setempat maupun dari sekitar Desa Bareng berbondong-bondong menuju lapangan untuk melihat aksi Reog Ponorogo.
“Reog Ponorogo adalah aset budaya dan kesenian bangsa, karenanya sengaja kita hadirkan disini,”ujar Ketua LSM Farabi, salah satu mitra MCL Syukur Amprianto kepada Suarabanyuurip.
Dia mengatakan, diantara tujuan pertunjukkan tersebut adalah untuk mempertegas Reog Ponorogo merupakan milik bangsa Indonesia, sehingga diharapkan bangsa asing akan mengetahui.
Tidak hanya itu, pria asal Kabupaten Ponorogo itu menuturkan, agar sejumlah potensi kesenian reog lokal di Bojonegoro dapat termotivasi. Setidaknya, lanjut dia, bisa mengajak generasi muda untuk mengembangkan sekaligus mempertahankan budaya terlebih sejalan adanya industrialisasi migas d Bojonegoro. Â
“Karenannya, dalam penampilan tadi anak-anak usia produktif kita libatkan,”ujar dia.
Dia menambahkan, di desa sekitaran wilayah Blok Cepu, seperti di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, juga terdapat kesenian reog yang perlu dijaga eksistensinya dan dikembangkan. (roz)