Lantik Inspektur Baru dari Ternate

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Gerbong mutasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali bergulir. Kali ini, sebanyak 36 pejabat eselon II, III dan IV serta jabatan Fungsional dilingkungan Dinas Pendidikan di mutasi, Kamis (2/10/2014).

Rinciannya, pejabat eselon II yang dimutasi sebanyak 7 orang. Diantaranya adalah Agus Supriyanto, yang sebelumnya menjabat Inspektur Kabupaten Bojonegoro dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik dan digantikanoleh Syamsul Hadi dari BPKP Ternate.

Kemudian, Hariyono, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan dimutasi sebagai Direktur RSUD Sosodoro Djatikusuma Bojonegoro menggantikan Dr. Sunhadi yang menempati posisi sebagai kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro.

Kepala Bappeda yang sebelumnya kosong kini disi I Nyoman Sudana yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai staf ahli Bupati. Demikian juga Sekretaris DPRD Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya kosong kini diisi, Ali Mahmudi yang sebelumnya menjabat kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).

Sedangkan posisi Kepala BPMPD Bojonegoro diisi Jumari yang sebelumnya menjai staf ahli Bupati Bojonegoro.

Baca Juga :   Gubernur Jatim Optimis AMSI Bangun Literasi Digital

Untuk pejabat Eselon III yang dilantik sejumlah 13 orang diantaranya adalah Yusnita Liasari, Camat Purwosari menempati tempat baru sebagai Camat Sukosewu, menggantikan Bambang yang dimutasi menjadi Camat Purwosari. Moch Safiq yang sebelumnya menjabat di BPMPD menempati posisi baru sebagai Camat Margomulyo, M. Ilham yang sebelumnya camat Margomulyo menempati posisi baru sebagai Camat Sumberejo.

Jabatan camat yang disegarkan lainnya adalah Camat Kanor, Supi Haryono dimutasi menjadi Kepala Bagian Pemerintahaan dan digantikan Subiyono yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Suyoto, menyampaikan, bahwa rotasi ini bertujuan untuk mempersegar suasana ditempat kerja yang baru, untuk saling melengkapi segala kekurangan dan keterbatasan guna memperkuat dalam memecahkan persoalan dan permasalahan, baik itu persoalan visi strategi operasional atau kultur.

“Saya ingin aparatur pemerintah di Bojonegoro menjadi aparatur yang tepat, cepat, dan bermanfaat untuk kembali membangun modal sosial ditengah masyarakat untuk akhir tujuan bahagia,” tegasnya.(rien)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *