SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyampaikan, Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari Pemerintah Pusat pada Tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2016, karena adanya lebih salur.
Sekalipun produksi minyak naik dan harga minyak mentah meningkat, akan tetapi untuk mengantisipasi permasalahan Lebih Salur DBH sampai dengan tahun 2015 masih sebesar Rp490,3 miliar, maka target pendapatan pada PAPBD 2017 hanya ditetapkan sebesar Rp3,190 triliun.
Berdasarkan catatan pendapatan Pemkab, target DBH Migas pada P-APBD 2017 sebesar Rp770,2 miliar, sedangkan realisasi sebesar Rp622 miliar, sehingga terdapat penurunan sebesar Rp148,2 Milyar.Â
“Hal tersebut merupakan konsekuensi akibat pemotongan DBH tahun 2017 sebesar Rp147,5 miliar,” kata Pj Sekretaris Kabupaten Bojonegoro, Yayan Rohman, saat rapat pripurna beragendakan Jawaban Ekeskutif Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017 di ruang Pripurna, Jumat (13/7/2018)
Lebih salur DBH tersebut ditetapkan melalui Peraturan Dirjen Perimbangan Keuangan nomor : PER-1/PK/2017 tentang Tata Cara Pemotongan Atas Lebih Bayar DBH dalam Penyaluran DBH Triwulan I Tahun 2017.
“Dalam penyusunan proyeksi pendapatan khususnya DBH Migas, kami sudah memperhitungkan potensi yang mampu dicapai dengan berbagai asumsi,” tandasnya.(rien)