Masalah Naker dan Lahan Pengaruhi Kegiatan Migas

SuaraBanyuurip.comEdy Purnomo

Tuban – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara (Jabamanusa) mengakui masih banyak menemukan kendala menjelang produksi minyak Blok Cepu dan Blok Tuban. Disamping masalah pelibatan tenaga kerja (naker), juga persoalan pembebasan lahan.

Menurut Ketua SKK Migas Jabamanusa, Agus Kurnia, kendala terbesar yang dihadapi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas dalam melakukan kegiatannya adalah pelibatan tenaga kerja dari masyarakat. Dimana seringkali kualifikasi dan kriteria yang ada dimasyarakat kebetulan kurang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Kita mengharapkan partisipasi dari masyarakat, tapi kadang ada beberapa pekerjaan yang kurang sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat sekitar,” ujar Agus Kurnia ketika ditemui SuaraBanyuurip.com di Kantor Kecamatan Palang, Tuban.

Kondisi itu,lanjut Agus,  kerap kali terjadi pada wilayah eksplorasi migas dibeberapa tempat. Termasuk diantaranya diwilayah Blok Cepu yang dioperatori Mobil Cepu Limited (MCL) maupun di Blok Tuban yang saat ini dikelola Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java (JOB P-PEJ).

Baca Juga :   Karyawan Subkon JOBP-PEJ Akan Demo Lagi

Selain itu, uangkap Agus,  pembebasan lahan untuk kepentingan produksi juga menjadi kendala dalam kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi migas yang dilakukan KKKS. Seperti beberapa masyarakat yang belum bersedia melepaskan tanahnya untuk menjadi lintasan pipa minyak milik MCL. Permasalahan itu juga terjadi di JOB PPEJ untuk melakukan pemboran sumber minyak baru.

“Jawa kan lahannya terbatas,  jadi pembebasan relatif lebih sulit dilakukan daripada diluar wilayah jawa,” tambah Agus menerangkan.

Disamping dua kendala itu, masalah kecil lainnya juga banyak ditemui dilapangan karena beberapa faktor, salah satunya adalah akibat administrasi pertanahan yang kurang baik.

“Karena itu kami harapkan peran dan dukungan masyarakat dan stakeholder yang ada didaerah untuk membantu proyek negara ini agar target produksi minyak nasional bisa terpenuhi,” pungkas Agus.(edp)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *