Pemuda Bojonegoro Dapat Pelatihan Keterampilan Industri Migas

Pelatihan migas

SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno

Blora -  Sebanyak 75 pemuda ring satu Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) di Kabupatem Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dan sertifikasi keterampilan industri minyak dan gas bumi (migas) dari operator proyek J-TB Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC).

Dalam pelaksanaannya, pelatihan yang masuk program Corporate Social Responsibility (CSR), itu dikerjasamakan dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSM) Migas Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan Lembaga Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyuurip Bangkit (LIMA 2B), serta Dinas Perindustrian Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro.

Pelatihan bakal dilakukan selama tiga Minggu dan dimulai pada hari ini Senin 19 Maret hingga 21 April 2018.

Kepala Disperinaker Bojonegoro,  Agus Supriyanto, menyatakan, sebanyak 75 orang yang mengikuti program pelatihan tersebut hasil dari seleksi 125 orang pendaftar dari Kabupaten Bojonegoro khususnya yang berada di wilayah ring-1 proyek J-TB.

“Hari ini sangat berbangga, seluruhnya yang mengikuti pelatihan adalah orang Bojonegoro yang berada di ring-1 JTB,” kata Agus Supriyanto dalam sambutanya diacara pembukaan Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Industri Migas di Aula PPSDM Migas Cepu, (19/3/2018).

Baca Juga :   DLH Bojonegoro Akan Cek Polusi Udara Sekitar Proyek Gas JTB

Adapun program pelatihan yang diikuti adalah, operator Scaffolding, Juru angkat berat (rigger), dan Operator Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Masing-masing ada 25 orang,” ujarnya.

Dirinya berharap, semua peserta mengikuti momen pelatihan yang tepat ini secara serius, dan seksama agar bisa lulus semua. Sehingga nanti bisa ikut berkompetisi dalam rekrutmen naker di dunia industri migas. Salah satunya di proyek JTB.

“Saya berpesan supaya para peserta setelah mendapatkan sertifikat tidak mengandalkan proyek JTB saja tapi bisa ikut kompetisi di proyek migas lainnya. Karena pekerjaan yang dilakukan tidak lama paling hanya 2,5 tahun,” terangnya.

Sementara, Manager Public Goverment Affair and Relations PEPC, Kunadi, menjelaskan, bahwa pelatihan itu terselenggara setelah mendapat persetujuan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Terselenggaranya pelatihan tersebut, menurut Kunadi, sebagai bentuk  kepedulain Pertamina EP Cepu. Dalam menjalankan operasinya akan menggandeng masyarakat sekitar wilayah operasi, khususnya dalam bidang pendidikan.

Dia menegaskan, pelatihan yang dilaksanakan bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan. “Setelah lulus punya keterampilan lebih dari orang lain, sehinga bisa bersaing memanfaatkan peluang yang ada,” kata dia.

Baca Juga :   Komisi B : Ada yang Disembunyikan Operator

Kunadi menandaskan, bahwa pelatihan itu bukan komitmen atau janji dari PEPC untuk bisa diterima bekerja oleh PEPC.

“Pelatihan ini diberikan supaya mempunyai keterampilan lebih dan bisa bersaing di lapangan kerja,” tegasnya.(ams)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *