Penerapan K13 di Tuban Terkendala

SuaraBanyuurip.comEdy Purnomo

Tuban – Kurikulum baru 2013 (K13) yang digadang bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia tampaknya belum dijalankan dengan maksima di Kabupate Tuban, Jawa Timur. Banyak kendala yang saat ini masih dihadapi, baik itu oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Guru atau pendidik, ataupun siswa yang melakoni kurikulum ini.

Data yang dihimpun suarabanyuurip.com, Jumat (10/10/2014), beberapa kendala diantaranya adalah distribusi buku panduan yang sampai saat ini tidak kunjung tuntas. Padahal sekarang sudah mulai menginjak semester pertama.

“Untuk sementara ini harus difoto copy terlebih dahulu untuk dibagikan siswa, selain itu siswa juga mendapat soft copy apabila punya laptop ataupun komputer,” kata Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) SMP/SMA/SMK di Disdikpora Tuban, Arifatuzzahro.

“Sayang sekali memang, siswa tidak dapat belajar dengan fokus. Tetapi proses belajar memang harus tetap dilanjutkan,” lanjut Arifa.

Dia mengatakan, kalau keterlambatan distribusi buku panduan K13 ini tidak hanya terjadi di Tuban. Tetapi juga di daerah luar Tuban, lantaran skala pengiriman yang bersifat nasional.

Baca Juga :   Pejabat dan Guru Dilarang Jadi Pengurus Komite Sekolah

Selain itu, penerapan K13 ini rawan membuat siswa merasa jenuh. Karena jam belajar yang bertambah, yaitu dari mulai jam 07.00 WIB sampai dengan pukul 14:00 WIB, menjadi pukul 07:00 WIB sampai dengan 16:00.

“Sangat rentan menjadikan siswa jenuh, karena itu pengajar harus pandai mencipatakan suasana kelas yang aktif, nyaman, dan bahkan bersahabat,” kata Kasi Kurikulum SMP/SMA/SMK di Disdikpora Tuban, Heni Indriana menambahkan.(edp)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *