PP – RMT Tegaskan Bukan DT EPC – 1

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko

Bojonegoro – KSO Pembangunan  Perumahan – Rajekwesi Mitra Tama (PP -RMT), subkontraktor PT. Tripatra Engineer & Constructors, yang melaksanakan proyek pengurukan lahan engineering, procurement and construction (EPC) – 1 Banyuurip, Blok Cepu, memastikan jika Winoto (32), sopir dump truck (DT) yang meninggal akibat kecelakaan di area tambang pedel di Desa Menyunyur, Kecamatan Grabakan,  Kabupaten Tuban, Minggu (23/9/2012) lalu, bukanlah sopir DT proyek EPC-1.

Alasannya, korban ketika kecelakaan terjadi tidak mengantongi Surat Perintah Angkut (SPA) yang dikeluarkan PP – RMT. Padahal SPA itu merupakan salah satu syarat utama bagi DT untuk mengambil dan mengangkut pedel di proyek EPC – 1 Banyuurip.

“Setelah kami cek saat (kecelakaan) itu korban tidak membawa SPA. Jadi itu bukan tanggungjawab kami,” tegas Pujianto, petugas Quality Control PP – RMT kepada www.suarabanyuurip.com, Rabu (26/9/2012).

Dia jelaskan, semua sopir DT EPC – 1 Banyuurip yang akan melakukan pengambilan dan pengangkutan pedel di lokasi area tambang selalu diberi SPA. surat itu ditunjukan kepada petugas Quality Control yang berada di dilokasi tambang pedel sebelum melakukan pengangkutan.

Baca Juga :   Psikolog Dampingi Korban Kasus BPNT Tuban

“Setiap hari sebelum melakukan pengangkutan pedel semua sopir DT EPC – 1 diberi SPA. Tapi korban, kemarin tidak mengantongi SPA,” tandas warga Desa Bonorejo, Kecamatan Ngasem ini.

Meski demikian, Pujianto mengakui, jika DT yang kecelakaan tersebut pernah melakukan pengiriman pedel di proyek EPC-1 Banyuurip.

“Mungkin waktu kecelakaan itu dia mendapat pekerjaan pengangkutan pedel untuk proyek lain. Karena sesuai hasil investigasi yang kita lakukan saat itu korban menggunakan kenek. Padahal DT EPC 1 tidak ada dan tidak diperbolehkan menggunakan kenek,” pungkasnya memberi alasan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Winoto, Warga RT/RW. 03/01 Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, meninggal dunia dalam kecelakaan ketika akan mengambil pedel di Desa Menyunyur, Kecamatan Grabakan,  Kabupaten Tuban, Minggu (23/9/2012) lalu. Dump truck yang siporinya jatuh kejurang galian pedel sedalam 8 meter akibat as roda bagian belakang putus.

Dari ciri-ciri kendaraan bernopol  bernopol S 8183 UA, DT tersebut mirip dengan armada pengangkut proyek pedel EPC – 1 Banyuurip. Karena diatas bak DT ditambahi papan berukuran sekitar 5 centi meter.

Baca Juga :   Bocah Lima Tahun Meninggal Setelah Makan Pentol

Informasi yang diperoleh di lapangan, banyak sopir DT proyek EPC – 1 Banyuurip yang bekerja bercabang untuk mengejar setoran maupun pendapatan. Artinya, selain mengirim pedel untuk proyek EPC 1, mereka juga tak jarang mengirim pedel untuk proyek lainnya dihari yang sama. (sam/suko)   

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *