Proyek J-TB Selesai Pada 2021

Konferensi pers Ignasius

SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia

Bojonegoro –  Operator proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) Pertamina EP Cepu (PEPC) menyampaikan, proyek J-TB ini dibangun selama kurang lebih 4 tahun. Diproyeksikan selesai awal tahun 2021 dan akan memberikan efek ganda terhadap perekonomian daerah khususnya Bojonegoro, Jawa Timur, dan nasional umumnya.

Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 6000 orang pada masa konstruksi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, mengatakan, dengan berbagai kemajuan proyek J-TB, Pertamina optimis Lapangan J-TB akan berproduksi pada tahun 2021, dan sekaligus mempercepat untilisasi pipa transmisi gas Gresik-Semarang (Gresem).

“Pemanfaatan gas bisa diperluas, sehingga proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan akan kembali berjalan satu per satu dan menggerakkan perekonomian di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Massa.

Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, berharap, keberadaan proyek J-TB dapat memberikan peluang kerja bagi warga sekitar sesuai dengan keahlihannya masing-masing. Mengingat warga lokal sekitar proyek J-TB telah banyak yang memiliki pengalaman kerja dari proyek Migas Banyuurip, Blok Cepu.

Baca Juga :   Kontraktor MCL Tak Liburkan Pekerja di Hari Natal

“Saya berharap kebutuhan pekerjaan baik unskill dan semi skill dapat mengutamakan warga lokal sekitar. Semisal kalau butuh tenaga welder juga ada. Jangan ambil dari luar,” kata Bupati Suyoto saat menghadiri peletakan batu pertama tanda dimulainya pekerjaan konstruksi fasilitas pemrosesan gas (gas processing facilities/GPF) J-TB di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Senin (25/9/2017).

Pada 8 Agustus lalu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina Gas telah menandatangani Heads of Agreement untuk pengaliran gas dengan volume pasokan gas 100 Milion Standart Cubic Feet Per Day (MMSCFD).

Sementara itu, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan, pengaliran gas J-TB untuk memenuhi kebutuhan gas bagi pusat pembangkit listrik Gresik (750 MW) dan pusat pembangkit listrik Tambak Lorok (600 MW).

Kapasitas tersebut adalah kapasitas tambahan masing-masing pusat pembangkit listrik. Saat ini, total kapasitas pembangkit di Gresik mencapai 2218 MW dan pembangkit di Tambak Lorok total kapasitas existing mencapai 933 MW terdiri dari PLTU 481 MW dan PLTGU 452 MW.

Baca Juga :   Ingin Jadikan Sumur Tua Wisata Minyak

Pengembangan lapangan gas J-TB ini menjadi bagian dari pengembangan energi yang terintegrasi antara pengembangan Blok Migas dengan pengembangan ketenagalistrikan dan pengembangan industri.

“Hal ini mendorong penggunaan energi yang lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

Kawasan industri Jawa Timur dan Jawa Tengah juga akan mendapat pasokan gas melalui pipa sepanjang 267 kilo meter (km) dari lapangan ini ke Bojonegoro, Cepu, Semarang, dan Gresik yang akan segera dibangun.

Investasi pada proyek ini yaitu sebesar US$ 1,547 miliar untuk pengembangan lapangan dan US$ 515,7 juta untuk pembangunan pipa. Hal ini terbukti bahwa investor masih berminat menanamkan investasinya di Indonesia.

“Investasi ini tentunya akan mendorong pengembangan perekonomian daerah dan nasional,” pungkasnya.(rien)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *