Rela Berhenti Sekolah Demi Mengurus Nenek Tunanetra

Diah ayu berhenti sekolah

SuaraBanyuurip.com - 

Meski harus menggendong beban berat diusianya yang masih belia. Tak lantas membuat Diah Ayu Almanda asal Desa Sumberejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur patah arang dalam mengarungi perjalanan hidup. Semangat juang untuk meraih cita-citanya sebagai guru tetap tertanam kuat. 

Siapa sangka di usianya yang baru 12 Tahun, Diah Ayu Almanda harus memilih berhenti atau tidak sekolah selama tiga tahun. Seharusnya di usia sebelia itu saatnya mengenyam pendidikan dan keceriaan bersama teman seusianya.

Keputusan tersebut diambilnya karena harus mengurus neneknya yang menderita tunanetra/buta.

“Di sini hanya bersama nenek yang menderita amnesia dan yang merawat juga saya sendiri,” ujar Diah Ayu, kepada sejumlah awak media saat ditemui di kediamannya, Senin (13/3/2017).

Sejak ditinggal orang tuanya yang pisah ranjang atau cerai tiga tahun silam, Diah Ayu hanya seorang diri merawat neneknya. Tidak ada pilihan lain baginya, selain tidak bisa belajar juga hak bermain habis untuk hidup menemani sang nenek.

Meskipun keduanya hidup kekurangan berteduh di rumah kecil, Diah Ayu tak menunjukkan rasa malu mapun berkecil hati. Tetap semangat dan sangat telaten merawat neneknya. Tanpa ada rasa kesal, saban hari gadis cilik dan murah senyum itu piawai melakukan pekerjaan rumah tangga layaknya seorang ibu yang merawat anaknya.

Baca Juga :   EMCL dan SKK Migas Bagikan Sembako dalam Gerakan “Banyu Urip Berbagi 2024“

Di akui Diah, mulai bangun pagi sudah memasak, memandikan neneknya, mencuci baju, menyuapi neneknya sampai membersihkan rumah yang mereka jadikan tempat berteduh. Gadis yang bercita-cita menjadi guru itu, tidak tega meninggalkan neneknya sendirian. Akhirnya direlakan untuk berhenti sekolah.

Atas dukungan dari perangkat desa, Diah Ayu sepekan kembali sekolah di SDN Sumberejo. Meskipun sempat tertinggal dengan teman sebayanya, dia tetap semangat belajar demi terwujudnya cita-citanya.

“Diah Ayu harus kembali mengulang dari kelas 3 SDN Sumberejo,” sambung Kepala Desa Sumberejo, Kecamatan Merakurak, Amri Ma’ruf dikonfirmasi terpisah.

Selama ini, perangkat desa dan Bhabinkamtibmas desa sudah melakukan upaya bagaimana untuk anak tersebut dapat kembali sekolah.

“Alhamdulillah sepekan terakhir Diah kembali belajar, dan untuk biayanya ataupun kebutuhan sekolahnya ditanggung desa,” ungkapnya.

Sementara untuk kebutuhan makan sehari-hari, Diah bersama neneknya yang sudah usia lanjut itu dibantu oleh warga sekitar dan juga anak Lasminah. Ketika ditinggalkan berangkat sekolah, Almanda mengunci neneknya di dalam rumah.

“Supaya tidak keluar rumah dan hilang karena sudah amnesia,” pungkasnya. (Ali Imron)

Baca Juga :   Hitam Putih Blok Cepu

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *