Sentra Kebun Organik di Bojonegoro

SuaraBanyuurip.com - 

 Ingin memetik aneka ragam sayuran dan buah-buahan segar ? Bisa datang langsung ke Agrowisata Agroguna. Di sini semua tanaman ditanam dengan pupuk organik  yang ramah lingkungan dan menyehatkan.

Tiga perempuan setengah baya terlihat sibuk memetik kangkung darat. Tangannya cekatan memotong pucuk-pucuknya kemudian memasukan kedalam rinjing (bak yang terbuat bambu). Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Selain Kangkung Darat, di lahan seluas sekira dua hektar (Ha) itu, terdapat beraneka ragam jenis sayur-sayuran dan buah-buahan yang tumbuh subur. Seperti Sawi Hijau, Sawi Daging, Sawi Keriting, Sawi Pedas, Sawi Putih, Bayam Hijau, Bayam Corak, Bayam Merah, Selada Hijau, Selada Merah, Daun Gingseng, dan Kaylan.

Ada juga Kangkung Lombok, Timun Hijau, Timun Baby, Gambas, Labu Kendi, Tomat, Cabe Rawit, Cabe Besar Merah, Cabe Basar Hijau, Jeruk Nipis, Jeruk Limau, Terong Sayur, Terong Tis, Kenikir, Buncis, Koro, Kecipir, Pepaya, Buah Naga, Pepaya California dan Melon. Kemudian padi biasa dan padi (beras) hitam. Semua tanaman itu ditanam menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Lahan yang di tempati sebelumnya adalah gudang tembakau milik PT Gudang Garam. Namun, sekarang ini, gudang yang terletak di Jalan A Yani No. 43 Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya di Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, itu telah disulap menjadi Agrowisata Agroguna.

“Lahan ini dulunya untuk uji coba tanaman tembakau,” kata pengelola Agroguna, Wiwik Sri Wilujeng kepada suarabanyuurip.com.

Budidaya tanaman dengan konsep organik yang dikembangkan Agroguna sejak dua tahun lalu itu kini mulai menuai hasil. Sayur dan buah-buahan Agroguna banyak diminati sejumlah restauran di Bojonegoro, bahkan swalayan di Kabupaten Tuban.

“Hampir setiap hari kita selalu mengirim sayur-sayuran. Pokoknya kalau ada pesanan langsung kita layani,” tegas Kastini, salah satu karyawan Agroguna bagian packing.

Untuk harga sayuran yang paling murah adalah Sawi Hijau per packnya Rp3500. Sedangkan paling mahal adalah Selada Merah Rp7000/pack.

Baca Juga :   Kirab "Gunung Kembar Pametu Bumi" Menuju Petilasan Syekh Siti Jenar

Produksi sayur-sayuran organik di Agroguna ini sangat melimpah. Karena budidaya itu tak membutuhkan waktu lama yakni hanya 21 hari sudah bisa dipanen. Sedangkan untuk tanaman tomat membutuhkan waktu 55 -60 hari, dan timun 30 hari.

“Kalau sudah masuki masa panen, setiap hari bisa dipanen. Jadi kalau stok tidak akan kekurangan,” ujar Dani Nur Cahyo, karyawan Agroguna lainnya.

Di tempat ini juga terdapat lahan untuk persemaian. Selain itu juga dilengkapi ruang khusus penyimpanan sementara buah dan sayur-sayuran dengan suhu cukup dingin. Buah dan sayur-sayuran setelah disortir akan disimpan lebih dulu sebelum dikirim ke pelangan.  

Produksi Pupuk Organik
Untuk mendukung budidaya tanaman dengan konsep non pestisida, Agroguna juga memproduksi pupuk organik. Bahkan produk pupuk organik yang diberi label Agroguna Organik Fertilezer itu sudah merambah pasar di sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Seperti Tuban, Lamongan, Sragen, Purwodadi, dan Rembang.

Produksi pupuk organik Agroguna telah melalui proses fregmentasi yang sempurna dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang tinggi ramah lingkungan dan dapat menekan penggunaan pupuk kimia sampai dengan 60 persen. Ada tiga jenis pupuk organik produk Agroguna yakni media tanam, pupuk organik padat (POP) dan OCF (kandungan NPK nya lebih tinggi).

“Pupuk organik ini cocok digunakan untuk segala jenis tanaman pangan, hortikultura, buah-buahan, sayur-sayuran dan berbagai jenis tanaman tahunan,” kata Sugiono, pelaksana pembuatan pupuk organik Agroguna.

Produksi pupuk organik Agroguna ini juga telah melalui uji laboratorium. Bahkan telah resmi mendapatkan legalitas dari Baristan pada 2014 lalu.
Untuk harga pupuk organik jenis media tanam dibandrok Rp10 ribu/sak berukuran 10 kilogram, POP Rp30 ribu/sak ukuran 25 kilogram, dan OCP untuk ukuran sak 10 kilogram seharga Rp60 ribu dan Rp150 ribu untuk ukuran 25 kilogram. 

Ingin Jadikan Wisata Edukasi
Keberadaan Agroguna ini akan menambah deretan agrowisata di Bojonegoro. Karena pihak pengelola akan menjadikannya sebagai agrowisata. Di tempat ini, pengunjung selain bisa memetik sendiri sayur-sayuran dan buah-buahan, juga dapat belajar tentang budidaya tanaman organik yang ramah lingkungan dan sehat untuk dikonsumsi.

Baca Juga :   Seberkas Harapan Petani Pinggiran

“Inilah yang sedang kita persiapkan. Kami ingin Agroguna nantinya menjadi sentra tanaman organik di Bojonegoro,” tegas Wiwik Sri Wilujeng kembali.

“Banyak pelajar dan masyarakat yang sudah datang ke sini belajar, dan kami siap untuk menularkan ilmunya,” lanjut dia.

Ada beberapa sarana pendukung lain yang sudah dan tengah dipersiapkan pengelola. Yakni sebuah sanggar yang diberi nama Sanggar Guna dengan fasilitas ribuan buku bacaan dan ruang bermain bagi pendidikan anak usia dini. Di sanggar ini juga ada beberapa kegiatan yang rutin dilaksanakan yakni kelas menulis, teater, dan bedah buku.

“Karena sesuai konsepnya wisata edukasi, saya ingin pengunjung yang datang ke sini bukan hanya belajar berkebun, memetik sayur dan buah-buahan, tapi juga bisa menambah wawasan dengan buku-buku bacaan,” tandas wanita yang saat ini menjadi Pimpinan Cabang Bank Danamon Bojonegoro itu.

Tak hanya itu, sejumlah gazebo juga sudah dibangun di beberapa sudut halaman Agroguna. Dengan desain tradisional namun elegan, tempat bersantai itu terasa nyaman dengan pepohonan yang rindang dikanan dan kirinya. Di tempat ini pengunjung dapat memesan aneka makanan berbahan sayur-sayuran organik dan camilan tanpa bahan pengawet. Seperti Keripik Matoh yang terbuat dari singkong organik, dan makanan ringan lainnya.

“Saya ingin nantinya Agroguna ini menjadi ikon Bojonegoro. Karena disini merupakan sentra sayur-sayuran dan buah-buahan segar tanpa pestisida,” pungkas Wiwik bersemangat.

Lokasi Agowisata Agroguna ini sangat strategis karena mudah dijangkau. Yakni berada di pinggir jalan Nasional Bojonegoro –  Surabaya, tepatnya 200 meter sebelah timur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalianyar, Kecamatan Kapas. (d suko nugroho)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *