SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Sudah setahun lebih dua gedung sekolah dasar (SD) sekitar Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami kerusakan. Namun sampai saat ini belum juga dilakukan perbaikan.Â
Kedua SDN rusak tersebut adalah SDN Sedahkidul dan Punggur, Kecamatan Purwosari. Sejumlah bagian atapnya sudah lapuk dan membahayakan keselamatan siswa dan guru.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Bojonegoro, Welly Fitrama menyatakan, sampai saat ini belum ada pengajuan rehabilitasi dari pihak sekolah maupun pemerintah desa.
“Dua sekolah itu, tidak ada di data kami. Yang ada adalah SDN Purwosari III,” kata Welly kepada suarabanyuurip.com, Kamis (9/5/2019).Â
Pihaknya menganggarkan Rp400 juta dari APBD 2019 untuk rehabilitasi dua ruangan SDN Purwosari III.
“Kalau jumlah sekolah rusak di Bojonegoro itu datanya ada di dinas pendidikan, kita tinggal sinkronkan saja dengan mereka,” tambah Welly.Â
Ditambahkan jumlah dana bagi hasil migas pendidikan tahun 2019 sebesar Rp30 miliar. Peruntukannya masih dalam perhitungan karena juga diterima Dinas Pendidikan.
Sebelumnya, Kepala Desa Sedahkidul, Khoirul Huda, mengaku telah mengusulkan perbaikan gedung SDN Sedahkidul dalam Musrenbangdes. Namun semua kewenangan ditangan Pemkab Bojonegoro.Â
Huda berharap kerusakan sekolah tersebut segera direhab atau dilakukan pembongkaran karena kondisinya sudah lapuk.
“Bulan Mei 2018 lalu, sudah kami buat proposal untuk diajukan ke Pemkab. Sudah pernah di survei tapi sampai saat ini juga belum terealisasi,” pungkasnya.(rien)