Tambang Karst Tuban Ambruk

SuaraBanyuurip.comAli Imron

 Tuban – Salah satu tambang batuan karst di Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ambruk 4 kali. Penyebabnya tingginya curah hujan mengakibatkan bagian atap tambang rentan, selain itu sudah tidak mampu menahan kendaraan pengangkut kapur yang lalu lalang dalam setiap harinya.

“Ambruknya atap tambang sejak fajar tiba dan tidak ada korban jiwa,” kata salah seorang pemilik tambang, Rawi Irawan (42), kepada Suarabanyuurip.com, ketika dikonfirmasi di lokasi tambang, Rabu (17/02/2016).

Insiden tersebut pertama kali diketahui hari Selasa (16/02/2016) sekira pukul 04:30 WIB, tak lama setengah jam kemudian reruntuhan kedua terjadi sekira pukul 05:00 WIB.

Mendengar reruntuhan tersebut beberapa penambang langsung mengecek lokasi, tetapi naas beberapa alat yang masih tertinggal di dalam lokasi tidak dapat diselamatkan karena ikut tertimbun.

“Kami tidak berani mengambilnya karena resikonya tinggi,” ungkapnya.

Lebih parah lagi, sekira pukul 15:00 WIB reruntuhan meluas, dan disusul runtuhan di bagian dalam lokasi pada pukul 20:00 WIB.

Baca Juga :   Pemdes Butoh Laksanakan Upacara Bendera

Akibatnya tujuh set diesel, dan derek tambang tertimbun, beruntung dua diesel masih dapat diselamatkan. Sampai saat ini, kerugian yang dialami penambang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Diketahui, lahan tambang milik Sholih dan Sirin warga setempat tersebut, memiliki luasan 2 hektar. Lahan tersebut milik pribadi, dan sudah menjadi penghidupan warga setempat untuk menafkahi keluarganya.

“Sewanya sistem bagi hasil per biji kumbung dengan pemilik lahan,” tambahnya.

Pantauan di lapangan atap tambang juga, mengalami retak sepanjang 4 meter dari mulut goa pertambangan. Keretakan tersebut sebenarnya telah diketahui sepekan lalu, tetapi penambang menyakini resiko runtuhnya kecil.

“Kami sudah mengatahui sepekan lalu, tapi kondisinya masih aman,” akunya.

Sementara, Sekretaris Satpol PP Tuban, Hery Muharwanto, ketika dikonfirmasi, meminta penambang untuk menghentikan aktivitasnya. Apabila tidak, maka dengan terpaksa anggotannya akan menertibkan.

“Jangan sampai tambang mengancam keselamatan warga,” tegasnya. (Aim)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *