SuaraBanyuurip.com – Ririn W
Bojonegoro– Tim optimalisasi kandungan lokal pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro meminta PT. Tripatra Engineers & Constructors, kontraktor engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip, Blok Cepu, menggandeng pengusaha dan tenaga kerja lokal dalam usaha catering untuk memenuhi kebutuhan makan para pekerja proyek.
“Untuk tenaga Catering bagaimana? karena ada tenaga lokal yang bisa digandeng sebagai penyedia makanan,” kata Asisten II Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro, Nono Purwanto yang juga sekretaris tim optimalisasi kandungan lokal Pemkab Bojonegoro ketika memimpin rapat evaluasi rutin dua minggu sekali bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama), Rabu (10/10/2012).
Field Service Manager PT Triptara Engineers & Constructor, Totok Wibowo mengatakan, saat ini hanya baru
3 tenaga catering yang digandeng sebagai penyedia jasa makanan yaitu dari Desa Begadon, Desa Ringintunggal dan Desa Brabowan. Hal ini dikarenakan ada standarisasi dari MCL jika ingin menyediakan Catering.
Dikatakan, tiga catering itu setiap harinya mensuplay kebutuhan makan sekitar1.400 pekerja. Dengan perbandingan tersebut sering kali catering kewalahan sehingga terkadang mengalami sedikit kesalahan.
“Ya karena disini hanya ada 3 Catering yang provid, otomatis dengan kebutuhan sebanyak itu kadang terjadi kesalahan, misalkan salah mengirim makanan atau jumlahnya tidak sesuai. Sehingga kami juga minta bantuan kepada PKK di desa,” tukasnya.
Totok mengungkapkan, pihaknya akan mengembangkan tenaga catering lagi dari dua desa yaitu dari Desa Bonorejo dan Desa Mojodelik. Serta menyarankan agar desa-desa yang lain segera mempelajari bagaimana menjadi tenaga catering yang diinginkan.
“Sebenarnya kita ingin mengajak semua desa bergabung. Akan tetapi harus ada stadarisasinya. Dan 3 desa yang terpilih itu karena mereka mau belajar dan berusaha. Karena sebelumnya kami juga sudah pernah memberikan pelatihan Catering ini,” pungkasnya.
Terpisah, Field Public Goverment Manager MCL Rexy Mawardijaya membenarkan jika untuk menjadi tenaga catering di proyek Migas harus sesuai standar. Tujuannya agar makanan yang dimasak bersih dan higyenis serta tidak menimbulkan penyakit.
“Karena kita benar-benar memperhatikan kesehatan. Jangan sampai karena makanan yang dimakan nanti ada yang mencret atau muntah. Ya harus standart kesehatan,” tukas Rexy.
Ditambahkan, adanya persyaratan khusus ini hanya bentuk dari standart keselamatan kerja yang harus dimiliki tenaga catering diantaranya penyediaan dapur yang bersih, pengolahan makanan yang benar dan standart yang diberikan dari Dinas Kesehatan pada umumnya. (rin/suko)