Unitisasi Gas Cepu Tunggu Persetujuan PoD

SuaraBanyuurip.com -  Ririn W

Bojonegoro – Unitisasi sumur gas Jambaran, Blok Cepu dengan sumur gas Tiung Biru (TBR) Blok Gundih masih menunggu persetujuan plant of development (PoD) dari BP. Migas dan Kementerian ESDM.

“PoDnya sedang dievaluasi oleh BP. Migas,” kata Erwin Maryoto, Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil disela acara buka bersama dengan jurnalis Bojonegoro di Rumah Makan MCM, Rabu (1/8/2012) petang tadi. Hadir dalam acara itu, Deputy Development Manager MCL, Elviera Putri.

Menurut dia, dari hasil evaluasi PoD itulah akan ditetapkan siapa yang bakal menjadi operator Cepu Gas. Lain itu, juga biaya pengembangan untuk melakukukan eksplorasi dan eksploitasi gas jambaran dan TBR.

“Bisa jadi nanti (operatornya) Pertamina EP Cepu atau tetap kita (MCL). Kita tunggu saja kepastian dari pemerintah (BP. Migas dan Kementrian ESDM). Karena kami hanya sebagai kontraktor yang ditunjuk pemerintah,” pinta pria asli Yogyakarta ini.

Erwin menjelaskan, PoD yang diserahkan dan sedang dievaluasi BP. Migas dan Kementerian ESDM itu sebelumnya telah disusun bersama oleh MCL, Pertamina EP Cepu dan empat badan usaha milik daerah (BUMD) yang memiliki saham 10 persen (Participating Interest/PI) Blok Cepu. Empat BUMD itu adalah BUMD Bojonegoro, Blora, Pemprop Jateng dan Pemprop Jatim.

Baca Juga :   Minta Polisi Aktif Tangani Situasi Lapangan Sukowati

“Bagi kita (pergantian operator Cepu Gas) tidak merugikan. Karena baik MCL maupun Pertamina EP Cepu sam-sama bertugas membantu pemerintah memenuhi kebutuhan energi,” pungkas pria yang mulai bergabung dengan ExxonMobil Januari 2011 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina EP Cepu ngebet ingin menjadi operator Cepu Gas. Alasannya, sumur gas Jambaran Blok Cepu di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem yang dioperatori MCL masih satu lamparan dengan sumur gas TBR di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, milik Pertamina EP.

Jika unitisasi ini jadi dilakukan, eksplorasi dan eksploitasi kedua sumur gas itu akan digabungkan dengan sumur Cendana yang juga milik Pertamina EP Cepu.  Apalagi baik Pertamina EP Cepu maupun ExxonMobil masing-masing memiliki saham 45 persen di Blok Cepu. (suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *