Wono Aji, Wisata Baru di Blora yang Layak Dikunjungi

Wono Aji

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Wisata Wono Aji Kedungtuban memiliki ragam daya tarik. Mulai dari flying fox, swafoto eksotik, arena trabas ke puncak Gunung Purwosuci hingga edukasi sumur minyak peninggalan Kolonial Belanda.

Wisata tersebut tergolong baru di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Berada di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Cepu. Tepatnya di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban.  

Wisata Wono Aji Kedungtuban dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ngraho,  bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat. 

Pesona alam dan edukasi sumur minyak tua di kawasan hutan Kedinding menjadi daya tarik tersendiri. Pihak pengelola juga menyediakan tempat swafoto, flaying Fox, arena trabas, serta rute Jeep menyusuri pegunungan kedinding. 

Di kawasan pegunungan Kedinding terdapat puluhan titik sumur tua yang pernah beroperasi. Namun, sejak beberapa tahun belakangan ini sumur-sumur tersebut tidak lagi beroperasi.  

“Nanti akan kami coba untuk mengujan izin pengelolaan lagi,” kata Kepala Desa Ngrajo, Sumarji kepada suarabanyuurip.com, Selasa (1/1/2019). 

Lokasi Wisata Wono Aji Kedungtuban mudah dijangkau. Berada di tepi Jalan Cepu-Randublatung.  

Baca Juga :   Nostalgia Pasar Tradisional di Lapak Pedagang Trotoar

Kedepan wisata tersebut bukan hanya menjadi ikon Desa Ngraho. Melainkan ikon Kecamatan Kedungtuban, dan Blora pada umumnya. 

“Harapan kita seperti itu,” ucap pria yang juga pernah menjadi penambang sumur minyak tua di kawasan Lapangan Kedinding.  

Disamping wisata edukasi sumur minyak tua, Wisata Wono Aji Kedungtuban juga menawarkan sejumlah edukasi lain bagi pengunjung. Diantaranya pembuatan garam tradisional, pembuatan sepatu/sandal, dan pembuatan angklo atau pawon di Dukuh Ningalan, Desa Ngraho.  

Selain itu, ada juga air terjun dua bidadari di tengah hutan serta trip ke puncak Purwosuci dan Gunung Kedinding dengan menggunakan mobil jeep. 

“Ini akan segera dikembangkan.Trip ini akan menembus Desa Kalen dan harus ada kerjasama dengan BUMDes antar desa,” timpal Camat Kedungtuban, Dasiran saat Soft Launching Wisata Wono Aji, Selasa (1/1/2019). 

Selain pengunjung bisa belajar, pengunjung juga berwisata religi di puncak Purwosuci. Di tempat ini terdapat Makam Tumenggung Windunotonegoro dan mitos Joko Gotho.

Wisata Wono Aji berada di lahan Perhutani seluas dua hektar. Keberadaan wisata ini diharapkan dapat menumbuhkan usaha baru yang dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi warga sekitar.  

Baca Juga :   Komunitas Sangrupa Bojonegoro Akan Menggelar Pameran Lukisan per EMPU an

“Dengan begitu warga tidak lagi menebang pohon. Tapi justru iku menjaga dan melestarikan demi berkembanganya wisata ini,” sergah Bupati Blora, Djoko Nugroho saat menghadiri soft opening.  

Wisata Wono Aji berada di  dipertigaan Dukuh Kedinding. Wisata ini dilengkapi stand UMKM untuk 17 desa, kamar mandi, mushola dan ruang pertemuan dari portakem.  

“Kedepan wisata ini akan menjadi top dan viral jika disengkuyung oleh masyarakat,” harap Kokok, panggilan akrab Bupati Blora.(ams)




» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *