SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan – Dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap IV di Lamongan tuntas dibayarkan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang menjadi peserta program. Dari 25.376 RTSM sasaran hanya satu orang peserta dicoret dari daftar penerima.
RTSM yang dicoret dalam pembayaran PKH tahap IV ini adalah Rina dari Desa Balungwatun, Kecamatan Sukodadi, karena statusnya menjadi non eligible. Atau sudah tidak memiliki beban tanggungan yang masuk kriteria PKH.
Pencoretan Rina ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Imam Trisno Edy kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (26/12/2012), karena anak yang bersangkutan, yakni atas nama Achmad Abdul R, sudah lulus dari SMPN 1 Sukodadi pada bulan Juli 2012 lalu.
Lebih lanjut diterangkannya, pencoretan peserta dari Program PKH tersebut karena memang PKH adalah program bantuan bersyarat. Tidak semua warga dengan status RTSM bisa menjadi peserta program ini.
PKH ini menjamin pendidikan anak dari keluarga miskin hingga dia lulus pendidikan setara SMP. Sehingga ketika anak dari seorang peserta PKH sudah lulus SMP, maka secara otomatis dia sudah tidak memenuhi kriteria sebagai peserta PKH.
“Peserta program ini juga terus diverifikasi dalam tiap tahapan pembayarannya. Sehingga jumlah peserta maupun nominal yang dibayarkan bisa selalu berbeda dalam tiap tahapan pembayaran dana PKH, “ urai dia.
Sementara itu alokasi pada pembayaran PKH tahap IV ini mencapai 25.376 RTSM peserta dengan nominal Rp5.692.010.000. Dengan dicoretnya seorang peserta, RTSM penerima di tahap IV ini mencapai 25.375 orang dengan nominal dana sebesar Rp5.691.810.000.
Dibandingkan pembayaran tahap III, jumlah RTSM maupun dana yang dicairkan jauh berkurang. Pada tahap III lalu, tercatat sebantak 27.453 RTS peserta PKH dengan dana mencapai Rp6.266.800.000.
Masyarakat penerima dana PKH mengaku merasa sangat bersyukur. Dana yang mereka terima rencananya akan dimanfaatkan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari karena mereka baru saja mengalami kerugian akibat tanaman mereka habis diserang tikus.
“Alhamdulillah Mas. Ini namanya rejeki nomplok. Bisa untuk beli sembako,†kata Surip warga Sumberaji, Sukodadi (Tok)