SuaraBanyuurip.com – Ririn W
Bojonegoro – Alumni Yayasan SMPP (YA SMPP) yang kini menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Bojonegoro, Jawa Timur mengadakan acara motivasi dengan tema “3 Jam Bersama YA-SMPP”, Jum’at (7/6). Para alumni YA SMPP angkatan 1980 itu sepakat menjadikan pendidikan hal yang sangat penting untuk membangun masa depan generasi bangsa.
Para alumni SMPP angkatan 1980 kelahiran Bojonegoro yang hadir memberikan motivasi diantaranya adalah Direktur Utama PT. Indika Logistic, Teguh Haryono, Ketua Paradin Jawa Timur, Setijo Boesono dan Dosen Unesa, Rini Setyaningsih.
Dalam kegiatan ini, para alumni YA-SMPP berbagai pengalaman kesuksesan kepada 500 siswa-siswi kelas X dan XI dan 70 pengajar SMAN 2 Bojonegoro. Satu persatu mereka menceritakan kisah perjuangannya mulai dari bawah hingga menjadi orang yang berhasil.
“Ada dari kami yang menjadi orang sukses yaitu  Pak Pratikno yang sekarang menjabat sebagai Rektor UGM Yogyakarta. Dia berasal dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro,” kata Rini Setyaningsih didepan ratusan siswa.
Sementara itu, Teguh Haryono, tidak kalah semangat memberikan paparannya dengan bentuk motivasi. Motivasi yang bertema “Masa Depan Adalah Sekarang” diceritakan secara gamblang kepada siswa-siswi bagaimana menjadi sukses,dan niat dari diri sendiri untuk menuju sukses.
Mantan Direktur Utama PT Tripatra Engineers & Constructors, kontraktor Engineering, Procurement and Constructions (EPC) 1 Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, ini mengatakan, keinginannya sangat besar untuk berbagi pengalaman hidup kepada generasi-generasi bangsa terutama dari SMAN 2 Bojonegoro ini agar bisa menjadi sukses. Salah satunya adalah jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk menuntut ilmu.
“Bojonegoro sekarang dan dahulu sangat berbeda dan mengalami perubahan yang sangat pesat. Karena itu harus didukung dengan pendidikan yang memadai dari generasi-generasi sekarang dan mendatang,” tukasnya.
Dia berharap, dengan masuknya industrialisasi migas di Bojonegoro, sumber daya manusia dituntut semakin meningkat sehingga diperlukan adanya sekolah-sekolah berbasis industri migas.
“Sudah waktunya pemuda Bojonegoro bangkit dan menuju sukses di masa depan. Insya allah, kami akan ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan siswa-siswi disini nantinya,” pungkas pria asal Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro ini. (rien)