SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Warga Dusun Temlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta agar jalan peralihan warga yang menghubungkan antara Dusun Temlokorejo-Kaliglong diberikan saluran air dikanan kiri jalan. Hal itu agar air bisa mengalir dengan normal dan tidak menggenang ketika hujan turun.
Seorang warga Dusun Temlokorejo, Jumbarno, mengatakan, saat ini jalan penghubung Dusun Temlokorejo-Kaliglonggong yang dibangun dengan pavingisasi itu tak dilengkapi dengan saluran air dikanan kiri jalan. Sehingga dikhawatirkan ketika hujan turun aliran air dari kampung meluber kemana-mana.
“Kanan kiri jalannya itu harus dikasih saluran air, Mas. Agar, air bisa mengalir dengan baik tidak mambek dan meluber kemana-mana,” kata Jumbarno kepada suarabanyuurip.com, Rabu (19/2/2014).
Warga yang berdomisili di RT 34 / RW 07 Dusun Temlokorejo itu menjelaskan, ketika hujan turun air dari perkampungan mayoritas menuju kesekitar jalan tersebut.
“Saya yakin, jika diberi saluran air, tidak mungkin akan mungkin air akan meluber kemana-mana, Mas,” jelasnya.
Senada diungapkan warga Temlokorejo lain, Tony. Dia juga setuju jika kanan-kiri jalan itu diberi saluran air yang bagus. “Kalau ada saluran airnya, selain jalan tidak mudah rusak lahan pertanian disekitarnya juga aman dari ancaman air yang meluber nantinya,” sambung Tony.
Sekedar diketahui, jalan peralihan yang dibangun dengan pavingisasi itu sebagai ganti dari jalan warga Kaliglonggong-Temlokorejo yang terkena proyek Banyuurip, Blok Cepu. Pembangunan jalan itu merupakan salah satu enam item isu sosio ekonomi yang disepakati Mobil Cepu Limited (MCL), operator migas Blok Cepu dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Gayam.(sam)