Meski Gagal, PHE Randugunting Tetap Gulirkan CSR

SuaraBanyuurip.comAli Musthofa

Blora – Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting telah menggelontor program corporate social responsibility (CSR) kepada warga di sekitar operasinya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, meski belum belum menemukan sumber minyak. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan itu meliputi  bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta company image building.

Di bidang pendidikan, CSR yang diserahkan kepada warga diantaranya bantuan komputer, printer dan peralatan olahraga kepada sejumlah sekolah yang berada di wilayah kerja PHE Randugunting di Blora.

Adapun bantuan bidang kesehatan diantaranya penyediaan air bersih berupa pembangunan sumur artesis dan tradisional. Sedangkan bantuan infrastruktur diantaranya pembuatan talud, perbaikan jalan serta reklamasi dan reboisasi lokasi pengeboran. Sementara  CSR company image building diwujudkan dalam istigosah bersama serta partisipasi perayaan Hari Kemerdekaan dan Hari Jadi Kabupaten Blora.

Program CSR PHE Randugunting itu dikemukakan manajemen dalam pemaparan evaluasi dan rencana kerja di aula Pemkab Blora, Selasa (20/5) lalu. PHE Randugunting yang merupakan perusahaan kerjasama Indonesia (Pertamina), Malaysia (Petronas) dan Vietnam (Petro Vietnam) itu telah tiga kali melakukan pengeboran sumur di wilayah Blora. 

Pengeboran pertama dan kedua dilakukan di Desa Krocok Kecamatan Japah  pada 2010 lalu dan di Desa Tinapan Kecamatan Todanan pada 2011. Sedangkan pengeboran ketiga dilaksanakan di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan pada 2013. Namun di ketiga pengeboran tersebut tidak mendapatkan minyak.

Sumur yang dibor dinyatakan dry hole dengan indikasi hidrokarbon. Padahal berdasarkan data yang ada, Blok Randugunting yang wilayahnya meliputi kabupaten di Jateng (Blora, Grobogan, Pati, Rembang) dan Kabupaten Tuban (Jatim) memiliki potensi minyak yang tidak kalah besar dengan Blok Cepu. Potensi minyak di Blok Randugunting diperkirakan mencapai dua miliar barel. Sedangkan potensi minyak Blok Cepu berkisar tiga miliar barel.

Meski tidak mendapatkan sumber minyak, namun Bupati Djoko Nugroho memuji manajemen PHE Randugunting. Pasalnya mereka telah cukup banyak membantu masyarakat ketika akan dan sedang berlangsung pengeboran. Menurut bupati, sejumlah ruas jalan desa diperbaiki PHE Randugunting di sekitar kawasan pengeboran. ‘’Mereka sangat baik. Beberapa ruas jalan diperbaiki,’’ tandasnya.

Setelah gagal mendapatkan sumber minyak di tiga kali pengeboran sumur tersebut, PHE Randugunting akan tetap melakukan pencarian sumber minyak di wilayah Blora. “’Kemungkinan pengeboran dilakukan tahun depan. Lokasinya di mana, belum ditentukan. Namun yang pasti tetap di wilayah Blora,’’ tandas General Manager PHE Randugunting, Abdul Muthalib Masdar.(ali)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *