SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku banyak menerima keluhan dari peserta tes tulis Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) yang dilaksanakan oleh Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) pada Minggu (6/10/2017) lalu.
Sebagai tindak lanjut akan segera dilakukan pemanggilan kepada Panwaskab Bojonegoro untuk dengar pendapat.
“Kami menerima banyak keluhan dari para peserta Panwascam yang tidak lolos tes tulis,” kata Wakil Ketua Komisi A, Anam Warsito, kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (14/10/2017).
Keluhan yang disampaikan kepada komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan ini diantaranya, disinyalir tidak adanya transparansi dari panwaskab terkait nilai tes. Karena, sebagian besar yang mengikuti tes, ada yang berpengalaman menjadi anggota Panwascam sebelumnya.
“Jadi, banyak yang merasa bisa mengerjakan soal. Tapi tiba-tiba dinyatakan tidak lolos,” ungkapnya.
Selain itu, ada laporan jika Panwaskab meralat jumlah peserta tes administrasi yang lolos dari sebelumnya 447 orang menjadi 455 orang. Artinya, ada tambahan 8 orang peserta Panwascam yang lolos administrasi dan diumumkan pada hari Sabtu (5/10/2017) malam, satu hari sebelum pelaksanaan tes tulis.
“Tambahan ini perlu kami pertanyakan, apakah murni kesalahan Panwaskab atau hal lain. Yang janggal lagi, pengumuman dilakukan tengah malam satu hari sebelum tes tulis dilakukan,” imbuhnya.
Untuk mengaklarifikasi hal tersebut, Komisi A akan melakukan rapat dengar pendapat dengan Panwaskab sebagai tindak lanjut dari semua laporan yang diterima.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Panwaskab Bojonegoro, M Yasin, belum memberikan jawabannya secara detail.
“Nanti saja di acara pers rilis ya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dari 455 peserta Panwascam yang melaksanakan tes tulis sebanyak 168 peserta dinyatakan lolos. Setelah lolos, maka akan dilanjutkan tahap berikutnya yakni tes wawancara yang dilaksanakan tiga hari yakni Senin (23/10/2017) sampai Rabu (25/10/2017).(rien)