Suarabanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Sekolah Dasar Negeri 01 Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, didatangi puluhan orang dari berbagai macam profesi, Sabtu (29/10/ 2022). Mereka menjadi guru dadakan yang mengajar siswa-siswi sekolah dasar.
Profesi mereka bermacam-macam. Ada yang bekerja sebagai perisalah legislatif, masinis, dokter hewan, arsitek, chief accountant, geologist, staf notaris, auditor, nutrisionis, karyawan perusahaan, hingga insinyur teknik lingkungan.
Mereka menjadi guru dadakan merupakan bagian dari relawan kelas inspirasi untuk menyelenggarakan kegiatan di sekolah dasar.
Salah seorang relawan yang berprofesi sebagai insinyur teknik lingkungan atau Enviromental Engineer, Indra Harlisanto merasa senang dapat ambil bagian untuk mengajar anak-anak sekolah dasar.
“Salah satunya kenapa saya ikut relawan kelas inspirasi, senang ya berbagi cerita kepada anak-anak,” ucap dia saat ditemui usai mengajar di sekolah tersebut.
Bagi Indra, memberikan cerita-cerita pengalamannya sebagai seorang insinyur diharapkan mampu membuka daya pikir siswa-siswi untuk menentukan perjalanan hidupnya di masa mendatang.
“Untuk mendengar cerita mereka ingin menjadi apa di masa depannya, dan juga menginspirasi dan mendorong mereka supaya apapun nanti tantangan mereka kedepannya supaya tetap semangat dan rajin belajar berusaha yang terbaik untuk mencapai cita-cita mereka,” terang pria yang bekerja di Exxonmobil.
Bagi pria asal Jakarta tersebut, Kabupaten Blora seolah sudah menjadi rumah keduanya. Sehingga, saat ada kegiatan kelas inspirasi di kota sate itu, Indra tidak punya keraguan untuk mengikutinya.
“Sempat dua tahun tinggal di Cepu, jadi Blora menjadi tempat kenangan tersendiri bagi saya. Jadi bertemu dengan anak-anak Blora menginspirasi mereka juga sesuatu yang buat saya menyenangkan,” tuturnya.
Menjadi guru dadakan bukanlah yang pertama kali dilakukan Indra. Namun tetap saja dirinya merasa mempunyai tantangan tersendiri saat bertatap muka dengan siswa-siswi sekolah dasar.
“Memang tantangannya berbicara dengan bahasa anak-anak tidak mudah, apalagi itu tadi di kelas 1 dan 2. Tapi yang lebih senang sih mendengarkan mereka bercerita mengajak mereka mengeluarkan kira-kira kedepannya cita-cita mereka mau jadi apa, dan kita sih hanya mendukung apapun cita-cita mereka itu,” jelas Indra.
Sementara itu, Ketua Panitia Kelas Inspirasi Blora, Vega Aditi mengatakan tujuan dilakukan kegiatan tersebut untuk menginspirasi siswa-siswi sekolah dasar agar dapat menggapai cita-cita setinggi langit. Karena itu relawan yang diikutsertakan dalam kegiatan ini berasal dari dalam dan luar kota.
“Tujuannya menginsipirasi adik-adik di sekolah dasar biar nanti mereka itu pengin jadi apa, karena selama ini mereka kenalnya cuma guru, dokter, jadi kita mendatangkan relawan-relawan dari berbagai profesi, jadi mereka kenal lebih banyak profesi,” ujar dia.
Menurutnya, kegiatan menginspirasi anak-anak sekolah dasar sudah rutin dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, karena dua tahun ini ada pandemi Covid-19, maka kegiatan tersebut sempat vakum.
“Kalau untuk relawan Alhamdulillah banyak sekali yang ingin berpartisipasi sehingga kita memang mencari beberapa, cuma kesulitannya tahun ini kita kan sudah vakum selama ini 2 tahun, jadi panitianya sudah mulai beda untuk rutinitasnya, jadi kesulitannya memang di panitianya,” beber Vega.
Ia menegaskan, dalam memilih lokasi sekolah sebagai tempat memberikan inspirasi juga bukan sembarangan. Sekolah-sekolah yang dipilih notabene jauh dari pusat perkotaan.
“Harapannya anak-anak sekolah bisa mengerti profesi yang lebih banyak, dan bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Jadi meskipun di desa mereka bisa mempunyai cita-cita yang tinggi dan menjadi seorang yang sukses,” ucap Vega.
Kelas Inspirasi dilakukan di tiga sekolah dasar di Kabupaten Blora mendapatkan sambutan ramah dari pihak sekolahan.
“Alhamdulillah pihak sekolah menyambut baik untuk kedatangan kita, Alhamdulillah diperkenankan untuk mengisi waktu mengajarnya dan berjalan lancar,” pungkas Vega. (ams)