Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Sejumlah pegiat literasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyebut membacakan dongeng kepada anak memiliki dampak positif terhadap perkembangan anak. Terutama pada anak usia dini.
“Tentu, membacakan cerita untuk anak sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” ungkap Lilik Mahfudhoh, penulis buku cerita anak, kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (01/02/2023).
Guru perempuan yang mengajar di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Hidayah Pacul Permai ini menyebut sejumlah manfaat positif yang diperoleh dari membacakan dongeng bagi anak-anak. Pertama, dengan dibacakan dongeng, anak-anak mendapat pendidikan budi pekerti sejak dini. Karena terdapat nilai – nilai kehidupan yang baik tersampaikan di dalam dongeng.
“Ini berpengaruh terhadap etika anak,” tegasnya.
Perempuan yang akrab disapa Lilik ini mencontohkan cerita karangannya yang ia tulis berjudul “Penyesalan Mogu”. Meskipun imajiner, ada pesan kejujuran yang dalam cerita tersebut.
“Membacakan dongeng juga merangsang perkembangan kemampuan berbahasa pada anak. Jadi, para bunda di rumah jangan segan-segan bacakan cerita atau dongeng pada putra putrinya ya,” ujarny menyebut manfaat yang kedua.
Manfaat ketiga, lanjut Lilik, dapat meningkatkan daya ingat. Karena rasa ingin tahu yang tinggi, biasanya anak akan bertanya tentang sesuatu yang membuat dirinya penasaran. Maka ini dikatakan mengasah daya ingat.
“Selain tadi, pastinya bakal meningkatkan minat baca sejak kecil,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah seorang pendongeng yang biasa disapa Kak Ferry meniliai, membacakan dongeng sebagai hal yang sangat penting karena berfaedah dalam membentuk karakter anak. Dimana memberikan informasi positif dalam mendidik kepribadian anak.
“Apalagi baca dongeng ke anak sebelum tidur. Itu salah satu cara pendidikan karakter ke anak yang sangat bagus,” tandasnya.
Pemilik nama asli Achmad Agung Ferrianto ini menilai populasi buku cerita anak masih sangat kurang di Bojonegoro. Ditambah dengan masih sedikitnya penulis cerita anak, terutama yang mengangkat kearifan lokal kabupaten penghasil migas.
Untuk menyiasati kekurangan bahan bacaan yang bagus, menurut Ferry, para Guru PAUD maupun orang tua bisa mendatangkan buku cerita yang bagus bagus dari luar Bojonegoro. Agar para pendidik kaya bahan untuk didongengkan waktu di sekolah. Begitu pula para orang tua penting menindaklanjuti mendongeng ke anak saat di rumah.
“Harapan saya, kalau buku cerita makin banyak jangan cuma jadi pajangan di rak, tapi ayo kita dekatkan ke anak-anak,” ucapnya.(fin)