Pernah Jadi Temuan BPK, Lelang Proyek RSUD Tipe D di Bojonegoro Diulang

Lokasi lahan yang dibebaakan Pemkab Bojonegoro pada 2017 untuk pembangunan rumah sakit wikayah selatan atau RSUD Tipe D di Kecamatan Temayang.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Lelang proyek pembangunan rumah sakit (RS) wilayah selatan atau RSUD Tipe D di wilayah Kecamatan Temayangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,  dibatalkan dan ditender ulang. Proyek pembangunan fasilitas layanan kesehatan di pinggiran hutan ini pernah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2017 lalu, karena adanya dugaan mark up yang mencapai Rp1,46 miliar dalam pembebasan lahannya.

Berdasarkan informasi di laman layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) kabupaten Bojonegoro, tender pembangunan rumah sakit wilayah selatan dengan pagu anggaran sebesar Rp 20.550.403.075 yang bersumber dari APBD 2023 dibatalkan. Ada 75 peserta yang mengikuti tender. Lelang ini dibuat pada 9 Februari 2023.

“Alasan pembatalan karena tidak ada peserta yamg menyampaikan dokumen penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan,” demikian bunyi dalam LPSE Bojonegoro.

Pengumuman lelang ulang pembangunan rumah sakit wilayag selatan di LPSE Bojonegoro.
© 2023 suarabanyuurip.com/Tangkap layar.

Pembangunan rumah sakit wilayah selatan kemudian ditender ulang. Tanggal pembuatan lelang tercantum 21 Maret 2023. Pagu anggarannya sama. Namun jumlah peserta tender tercatat bertambah 85 peserta.

Diberitakan sebelumnya, dugaan mark up itu ditemukan BPK dalam pengadaaan tanah rumah sakit wilayah selatan seluas 3,25 hektar (Ha) senilai Rp13 miliar di era pemerintahan Bupati Suyoto pada tahun 2017. Berdasarkan hasil audit, terdapat kelebihan sebesar Rp 1,46 miliar yang menjadi potensi kerugian keuangan negara. Lokasi lahan yang dibebaskan berada di belakang Kantor Kecamatan Temayang.

Terkuaknya dugaan mark up, sempat membuat Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah berencana mengalihkan lokasi lahan RSUD Tipe D di Kecamatan Temayang. Anna menilai lahan yang dibebaskan pemkab sebelumnya tidak strategis. Selain berada di belakang kantor Kecamatan Temayang, juga berada di pinggir jalan raya.

Namun, belum diketahui secara pasti, pembangunan rumah sakit wilayah selatan, itu akan menggunakan lahan seluas 2,35 yang sudah dibebaskan Pemkab Bojonegoro pada tahun 2017, ataukah menggunakan lahan baru seperti yang direncanakan Bupati Anna Mu’awanah.

Sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemkab Bojonegoro bungkam ketika dikonfirmasi ihwal detail lokasi rencana pembangunan rumah sakit wilayah selatan.

Sementara informasi yang diperoleh suarabanyuurip.com, Pemkab Bojonegoro dikabarkan telah melakukan pembebasan lahan lagi untuk pembangunan rumah sakit wilayah selatan. Lokasinya di Desa Belun, Kecamatan Temayang.

“Tahun 2022 kemarin. Lokasinya sekitar SPBU Temayang. Tapi pemilik lahan baru dikasih uang muka,” ujar warga sekitar yang meminta tak disebut identitasnya.

Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Mochlasin Afan sebelumnya mengaku belum mengetahui rencana lokasi pembangunan rumah sakit wilayah selatan di Kecamatan Temayang.

“Belum ada laporan dari dinas teknis terkait lokasinya,” ujar Afan.

Camat Temayang, Kasmiran menyampaikan, lokasi pembangunan rumah sakit wilayah selatan rencananya di belakang kantor kecamatan setempat. Namun untuk detail lokasinya, Ia menyarankan untuk konfirmasi ke DPKPCK Bojonegoro

“Inggih mas rencana gitu. Tapi lebih detailnya, PU Cipta Karya yang lebih paham,” ujarnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *