SKK Migas Sebut Agresifitas Pengeboran Berhasil Hentikan Penurunan Produksi

Deputi Ekspolitasi SKK Migas, Wahju Dono.

Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, bahwa agresifitas pengeboran berhasil menghentikan penurunan produksi. Program pengeboran yang masif secara nyata disebut telah menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan produksi migas nasional.

Deputi Eksploitas SKK Migas, Wahju Dono mengatakan, bahwa pihaknya optimis tahun 2023 dengan target pengeboran sumur pengembangan 991 sumur atau lebih tinggi 30% dibandingkan realisasi tahun 2022 dapat meningkatkan produksi migas. Ini tidak hanya untuk mencapai target APBN, tetapi tahun 2023 menjadi langkah baru dengan produksi migas nasional berada pada posisi incline.

Untuk mengetahui bagaimana kinerja pengeboran di industri hulu migas Indonesia, kata dia, maka yang dilihat adalah kinerja di mana pengeboran itu terjadi. Yaitu di berbagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ada pengeborannya.

Pada 15 KKKS yang diplot melakukan pengeboran, semenjak LTP (Long Term Plant) dilaunching pada 2020, kegiatan produksi di tempat KKKS tersebut melaksanakan pengeboran menunjukkan telah mulai incline.

“Agresifitas pengeboran telah berhasil menghentikan penurunan produksi. Saat ini tren produksi 15 KKKS yang memiliki program pengeboran kondisinya adalah flattening dengan trend inclining,” kata Wahju saat menyampaikan capaian kinerja hulu migas kuartal I, yang diikuti SuaraBanyuurip.com, dikutip Sabtu (29/04/2023).

Menurut Wahju, entry point minyak di awal tahun 2023 lebih baik dibandingkan tahun 2022. Entry point Januari 2022 adalah 615,9 ribu BOPD dari target work, program & budget (WPnB) sebesar 642,8 ribu BOPD atau ada GAP yang sangat jauh. Sedangkan entry point 2023 sebesar 618 ribu BOPD atau mendekati target WPnB sebesar 620 ribu BOPD. Hingga Maret 2023 produksi minyak telah meningkatkan menjadi 621,2 ribu BOPD.

Meskipun ada insiden di awal tahun 2023 yang menyebabkan adanya penyesuaian dalam outlook pengeboran sumur pengembangan 2023 menjadi lebih rendah dari target karena adanya safety stand-down (SSD), SKK Migas akan melakukan berbagai upaya recovery agar target pengeboran sumur pengembangan dapat tercapai.

“Semoga saja bulan depan kita sudah mulai back up lagi menuju track pengeboran yang bisa 60 sampai 70 sumur per bulan,” ujarnya.(fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *