Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gandeng Elnusa, Pengembangan Mudi-27 Selesai Lebih Cepat dari Target

PT Elnusa berhasil menyelesaikan pengembangan sumur migas Mudi -27 lebih cepat dari target.(dok.Elnusa)

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Pengembangan sumur migas Mudi -27 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih cepat dari target yang ditetapkan. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina berhasil merampungkan pengeboran lebih cepat 230 jam atau sekitar 9,5 hari.

Keberhasilan pengembangan sumur migas Mudi-27 ini tidak lepas dari kontribusi PT Elnusa Tbk (Elnusa). Perusahaan jasa energi terkemuka yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini terlibat dalam dua pekerjaan di proyek tersebut.

Ada dua pekerjaan utama yang digarap Elnusa pada pada Project Mudi-27 PHE TEJ yaitu Drilling Fluid Services (DFS) dan H2S Monitoring. DFS atau jasa lumpur pengeboran. Pekerjaan ini terbilang penting dalam suatu kegiatan pengeboran, di mana lumpur ibarat darah yang mandatori harus ada dalam suatu proses pengeboran.

Direktur Operasi Elnusa Charles Harianto Lumbantobing mengatakan pekerjaan DFS yang sangat krusial tersebut bisa ditangani secara baik oleh tim Elnusa. Selama pengeboran sumur Mudi-27 berlangsung tidak ditemui kendala berarti, sehingga berjalan lancar dan sesuai program dan harapan. Kondisi tersebut ditunjang oleh performa dari pekerjaan DFS Elnusa yang cukup well performed.

“Kami bersyukur tim Elnusa bisa turut berkontribusi terhadap percepatan waktu pengeboran dari sumur pengembangan Mudi-27 sehingga dapat membantu Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina dalam mencapai KPI pengeborannya. Adapun rencana pengeboran ditargetkan 45 hari, kemudian bisa diselesaikan kurang dari 36 hari,” ucapnya.

Sementara, lanjut Charles, untuk pekerjaan H2S Monitoring, Elnusa sudah berkompeten disana sejak 2006. Untuk tipikal sumur-sumur di area Jawa Timur memang dikenal memiliki kandungan gas berbahaya H2S/Hidrogen Sulfida yang cukup tinggi sehingga sangat penting dilakukan monitoring H2S selama proses pengeboran, komplesi, dan bahkan pada saat produksi.

“Elnusa secara keseluruhan berhasil mencatatkan zero accident dalam Project Mudi-27 ini,” tegasnya.

Elnusa sudah cukup berpengalaman di area Jawa Timur dengan mengerjakan pekerjaan di banyak sumur, mulai dari Kedung Tuban, Kawengan, Sukawati, hingga sumur eksplorasi Kolibri. Untuk Mudi sendiri telah dilakukan pengeboran sebanyak 27 sumur dan Elnusa sudah dilibatkan oleh PHE TEJ sejak 2018. Dari pengalaman tersebut tim Elnusa telah memahami bahwa well treatment untuk setiap sumur di sana berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Di samping pekerjaan DFS dan H2S Monitoring, Elnusa juga sudah eksis memberikan jasa lainnya di sumur-sumur Mudi, seperti Mud Logging Services, Wireline Services, Slickline Services, sampai Well Testing.

“Sebagai anak perusahaan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Elnusa berharap semakin banyak aktivitas dari PHE Tuban East Java yang melibatkan Elnusa. Bukan hanya services terkait lumpur pengeboran dan H2S, karena Elnusa masih punya banyak jasa lainnya yang mungkin bisa mendukung berbagai kegiatan operasi di sana,” kata Charles.

General Manager Zona 11 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Elnusa yang turut mengakselerasi proses pengeboran sumur pengembangan Mudi-27 lebih cepat dari waktu yang direncanakan.

“Terima kasih atas kiprah apik Elnusa yang turut mempercepat penyelesaian pengeboran sumur Mudi-27. PHE TEJ merasa puas dan nyaman dengan performa service lumpur pengeboran dari Elnusa selama proyek ini berjalan,” ujarnya.

Dari sumur pengembangan Mudi-27 sendiri diperkirakan akan ada penambahan produksi minyak sehingga akan menyokong target produksi Pemerintah demi menjaga ketahanan energi bangsa.

“Kalau dilihat dari catatan sebelumnya, Mudi-26 itu sumur yang berhasil, lalu dilanjutkan kesuksesan dari Mudi-27 ini. Potensinya sangat menjanjikan di sini, sehingga PHE Tuban East Java semakin percaya diri untuk bisa mencapai target operasi yang diberikan oleh Pemerintah termasuk untuk mendukung program produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 mendatang,” pungkasnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *