SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Blora – Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Zona 11 terus mengembangkan pertanian organik di sejumlah wilayah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pertanian ramah lingkungan ini mendapat dukungan dari Bupati Arief Rohman, dalam mewujudkan Blora menuju kabupaten penghasil padi organik.
Program pertanian organik yang dikembangkan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Zona 11 telah memberikan hasil maksimal kepada petani. Selain ramah lingkungan, pertanian organik juga baik bagi kesehatan tubuh karena tidak mengandung obat maupun pupuk kimia.
“Saya minta para kades untuk memberikan contoh kepada warganya untuk mengembangkan pertanian organik di wilayahnya,” kata Bupati Arief saat melaksanakan panen padi organik bersama petani di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban, hasil binaan Program CSR Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Zona 11, Kamis (26/10/2023) lalu.
Panen padi organik dilakukan di areal persawahan milik Supardi, Warga Desa Sidorejo. Lahan ini merupakan salah satu demplot pertanian organik di Kecamatan Kedungtuban.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya pengembangan pertanian organik ini. Nanti akan kita dukung pengembangannya ke seluruh Kecamatan,” kata Arief.
Pihaknya akan mengumpulkan seluruh penyuluh pertanian dari dinas untuk bisa ikut fokus melakukan pendampingan pertanian organik secara masif. Diharapkan Kedungtuban bisa menjadi percontohan, dan luas tanaman organik harus bisa ditambah.
“Hasil pertanian organik bagus dan menyehatkan. Dari segi harga jual juga lebih tinggi daripada hasil pertanian konvensional yang memiliki ketergantungan pada pupuk kimia,” tegasnya.
Bupati Arief mengaku mempunyai mimpi menjadikan Blora sebagai Kabupaten Organik. Untuk itu dinas terkait diminta untuk terus melakukan inovasi-inovasi agar bisa terlaksana.
“Dengan pertanian organik kita tidak akan tergantung pada pupuk kimia yang sering langka. Karena petani bisa membuat pupuk sendiri dengan bahan alami yang ada di sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 4 Field Zona 11, Muzwir Wiratama menjelaskan panen padi organik bersama petani di Desa Sidorejo merupakan bagian dari CSR yang dikembangkan perusahaan.
”Ini adalah salah satu contoh yang berhasil dan tentunya luar biasa, dengan kolaborasi yang baik, sementara dari Pemkab mendukung penuh tentu merupakan hal yang sangat luar biasa. Terlebih kita semua bisa melihat padi organik ini memberikan dampak yang lebih besar sehingga kita harapkan ekonomi masyarakat akan menjadi lebih baik,” ucap Muzwir.
Ditandaskan, Pertamina sangat mendukung program-program pengembangan masyarakat untuk lebih baik.
“Terkait penjualan akan kami serahkan ke Dinas terkait. Tentunya Pertamina juga akan sangat mendukung dengan aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Kepala Desa Sidorejo, Agung Heri Susanto mengungkapkan, saat pandemi Covid-19 lalu banyak petani yang gagal panen, bahkan hampir 2 tahun.
“Saat itu kami mendapat CSR dari Pertamina, dan kami buat kampus pertanian. Alhamdulilah semua ikut belajar di sini dan gratis, ” jelasnya.
Dari belajar bersama itu, Agung melanjutkan saat ini para petani bisa membuat kompos, pestisida organik, kemudian bercocok tanam sendiri, sampai pengolahan hasil sampai membuat obat obatan herbal yang ditanam secara organik.
“Saya harap virus ini bisa disebarluaskan di Blora, terlebih pak Bupati juga sangat mensupport sekali sehingga nanti diharapkan Blora go organik di tingkat nasional,” harapnya.
Menurur Agung sampai saat ini sudah ada 15,6 Hektare petani Sidorejo yang menanam padi organik.
“Petani sudah pada semangat, dan kami berupaya mengedukasi petani lain sehingga nanti bisa menghasilkan pangan sehat untuk Blora,” pungkas Agung.(suko)