SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bakal menambah produksi minyak puluhan ribu barel dan jutaan gas bumi dari 15 proyek yang onstream tahun 2024.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyebutkan, sebanyak 15 proyek minyak dan gas bumi akan menambah produksi minyak sebesar 41.992 barel per hari (BPH) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFSD).
“Dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD560,1 juta,” kata Wahju Wibowo dalam jumpa pers capian kinerja hulu migas 2023 yang diikuti Suarabanyuurip.com secara daring, dikutip Senin, (15/01/2024).
Sementara itu sehubungan dengan target yang ada, selain 15 proyek yang onstream disebutkan juga ada proyek strategis besar-besar. Pekerjaan itu secara multiyears.
“Meski onstream-nya mungkin beyond (melampaui) 2024 tetapi pekerjaan kami lakukan sekarang, misalnya (Ladang Migas) Hidayah, (Lapangan Migas) Mako dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu, Wahju juga menyatakan kepastian bahwa rencana beroperasinya 15 proyek di 2024 itu tidak akan terganggu dengan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
“Di dalam kalender saya tidak ada parameter adanya pemilu, jadi mau pemilu mau tidak, ya jalan terus dan saya terus terang sampai saat ini belum pernah merasa terganggu akibat adanya pemilu,” tegas dia.
Sebaliknya, hal-hal seperti bencana banjir, kekurangan rig hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM) lah justru menurutnya dapat mengganggu berjalannya proyek migas.
Lagipula, sampai saat ini dia mengaku belum merasakan dampak yang ada, jadi bagi dia tidak ada perlunya mempertimbangkan hal itu di dalam project execution plan (rencana pelaksanaan proyek) untuk saat ini.
“Kalau memang nanti muncul, nanti kami pertimbangkan berikutnya,” ungkap Wahju.
Disebutkan, 15 proyek tersebut ialah Akatara Gas Plant yang direncanakan onstream April 2024, SP Puspa Asri direncanakan onstream Oktober 2024, lalu Flowwline ASDJ-116X pada April 2024.
Selanjutnya Kompresor Merbau pada November 2024, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru pada April 2024, OPL E-Main pada Juni 2024 mendatang.
Kemudian, Peciko 8B dengan kebutuhan capex USD29,49 juta, Bekapai Artificial Lift dengan capex USD17,5 juta, dan SWPG Debottlenecking dengan capex USD4,58 juta. Tiga proyek tersebut adalah proyek Pertamina Hulu Mahakam yang akan onstream pada Maret 2024.
Serta Fasilitas Kompresor South Sembakung yang direncanakan onstream Mei 2024, Dayung Facility Optimization pada Juli 2024, dan West Belut onstream pada Agustus 2024 mendatang.(fin)