Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo Dilatih Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi

SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo.
Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo foto bersama usai mendapat pelatihan mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi.

SuaraBanyuurip.com – SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menggelar pelatihan unik yang melibatkan siswa dalam proses pembuatan lilin aroma terapi dari limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah. Pelatihan yang diadakan di aula sekolah setempat bertujuan mengeksplorasi kreativitas dan kesadaran lingkungan kepada pelajar.

Dalam pelatihan ini siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo diberikan panduan praktis tentang langkah-langkah pembuatan lilin aroma terapi yang ramah lingkungan. Pelatihan dibuka oleh pimpinan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bojonegoro.

PPL STIT Muhammadiyah Bojonegoro menyampaikan motivasi dan pentingnya upcycling limbah rumah tangga.

‘Kami tidak hanya mengajarkan cara membuat lilin, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kita dapat mengubah limbah menjadi barang yang memiliki nilai lebih,” ungkap Abdul Aziz selaku pemateri dalam pelatihan.

Peserta pelatihan penuh antusias mengikuti setiap tahap pembuatan lilin aroma terapi. Mereka belajar bagaimana mengolah minyak jelantah menjadi bahan baku lilin yang tidak hanya aromatik tetapi juga bermanfaat untuk relaksasi. Kreativitas siswa tercermin dalam desain dan pewarnaan lilin, menambah sentuhan personal pada hasil akhir.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo, Sefi Liberti Arisanto menyambut positif kegiatan tersebut.

“Inisiatif semacam ini tidak hanya memberikan siswa keterampilan praktis, tetapi juga membimbing mereka untuk menjadi warga yang bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar,” ucapnya dengan senyum.

Para peserta pelatihan juga diberikan pemahaman tentang manfaat lilin aroma terapi dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis. Kegiatan ini bukan hanya sekadar workshop, tetapi juga menjadi ruang untuk mendiskusikan dampak positif terhadap kesehatan mental.

PPL STIT Muhammadiyah Bojonegoro berharap keberhasilan pelatihan ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi inisiatif serupa.

“Kami berharap bahwa melibatkan siswa dalam kegiatan semacam ini dapat menciptakan generasi yang peduli lingkungan dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada,” tambah Ikhwan, Ketua PPL Kelompok 3.

Acara ditutup dengan sharing dari siswa-siswi untuk berbagi pengalaman dan ide-ide tambahan. Diharapkan semangat keberlanjutan lingkungan dan kreativitas SMA Muhammadiyah 2 Sumberrejo menciptakan jejak positif bagi masa depan yang lebih berkelanjutan.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *