SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Adriyanto menyatakan perlunya kehati-hatian dalam menggunakan anggaran belanja jangan sampai melakukan pembelanjaan yang tidak efektif. Paling tidak, belanja yang dianggarkan dalam APBD harus bisa menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan.
Pernyataan Pj yang dilantik sejak 24 September 2023 ini mengemuka lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro 2024 terlihat besar, tetapi sebetulnya defisit atau terjadi selisih kurang dimana jumlah pendapatan lebih kecil dibanding jumlah belanja.
“Kalau kita lihat struktur APBD kita, total pendapatan Bojonegoro ini cuma sekitar Rp4 atau Rp5 triliun, PAD kita itu cuma Rp800an miliar, sisanya pendapatan transfer, sebaliknya kalau dilihat sisi belanja kita besar sekali loh, Rp8 triliun,” katanya kepada Suarabanyuurip.com dikutip Sabtu (16/03/2024).
Oleh sebab itu untuk sekarang pihaknya mengaku, harus lebih berhati-hati dari sisi belanjanya, sehingga wajib menjaga penggunaan anggaran belanja jangan sampai pada belanja yang tidak efektif. Ini karena belanja sebenarnya defisit sehingga ditutup dengan Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).
Sebaliknya belanja harus punya dampak yang positif, paling tidak menciptakan lapangan kerja dan belanja yang mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bojonegoro.
“Jadi nanti uangnya bisa muter, bisa menggerakkan ekonomi (sehingga) kita dapat tambahan PAD,” beber Adriyanto.

Terpisah, Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, APBD 2024 telah disahkan pada Jumat 24 Nopember 2023 setelah seluruh fraksi DPRD sudah menyampaikan pandangan akhir.
Anggaran pendapatan dalam APBD 2024 Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebesar Rp5,4 triliun. Sedangkan anggaran belanja sebesar Rp8,2 triliun. Besaran belanja itu menjadikan APBD defisit sebesar Rp3 triliun lebih.
Maka dengan begitu, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro juga menetapkan defisit sebesar Rp3,3 triliun yang ditutup menggunakan Silpa 2023.
Wakil rakyat yang terpilih kembai pada periode 2024-2029 itu menerangkan, bahwa APBD 2024 bersumber dari PAD sebesar Rp950 miliar, pendapatan transfer Rp4,4 triliun, dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp75 miliar.
“Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 535 miliar,” tandasnya.(fin)