Lifting Migas 2023 Tak Capai Target, Komisi VII Soroti Kinerja SKK Migas

Lapangan Migas Banyu Urip.
Pengeboran sumur infill clastic Banyu Urip, Blok Cepu menjadi salah satu penyokong investasi hulu migas tahun 2024.

SuaraBanyuurip.com – Komisi VII DPR-RI menyoroti kinerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Realisasi lifting migas tahuh 2023 di bawah target yang ditetapkan dalam APBN.

Realisasi lifting minyak bumi hingga akhir 2023 hanya mencapai 605.500 barel per hari, dari target APBN 2023 sebesar 660.000 barel per hari. Sementara, lifting gas bumi 2023 mencapai 960 MBOEPD atau di bawah target APBN sebesar 1,1 juta MBOEPD.

“Terkait target SKK Migas ini sepertinya memang tidak tercapai,” kata Anggota Komisi VII DPR RI Hendrik Sitompul saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi dengan SKK Migas Rabu, 13 Maret 2024 lalu.

Tidak tercapainya lifting migas ini, lanjut dia, berdampak pada impor minyak. Kondisi ini menjadi beban pemerintah, karena impor menjadi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

“Ini merupakan beban pemerintah ketika SKK Migas tidak bisa meningkatkan liftingnya, maka impor tetap menjadi sebuah kebutuhan bagi kita,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, dengan tidak tercapainya target lifting Migas itu juga bisa terlihat PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dari sektor ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) tahun 2023, sebesar Rp116 triliun. Padahal di Tahun 2022 lalu, PNBP di sektor tersebut sebesar 148,70 triliun.

Oleh karena itu, komisi dewan yang membidangi masalah energi ini minta SKK Migas untuk memaparkan K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) mana saja yang mengalami penurunan lifting dan mana yang mengalami peningkatan produksi migasnya.

“Dari situ akan terlihat jelas kinerja masing-masing K3S yang ada. Sehingga akan mudah dilakukan pemetaan untuk mengatasi penurunan lifting Migas,” tegasnya.

Hendrik berharap SKK Migas dapat menigkatkan lifting dari sumur-sumur yang telah ada. Sehingga perlahan akan mendekati target lifting Minyak yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 1 juta barel di tahun 2030 mendatang.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan, target lifting minyak dalam APBN 2024 sebanyak 635 MBOPD. Sementara, target lifting minyak dalam WP&B Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebesar 596 MBOPD.

“Kita akan berupaya mengejar target di angka 600 MBOPD, meskipun di awal tahun ini produksi kita menghadapi sejumlah tantangan salah satunya bencana banjir,” pungkas mantan Direktur Utama Pertamina itu.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *