SuaraBanyuurip.com – Didik Jatmiko
Bojonegoro – Penyandang disabilitas Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dilatih merajut boneka. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari mulai Rabu sampai Sabtu (27-30/3/2024) di Rumah Bersama Disabilitas (RBD) Bojonegoro.
Pelatihan merajut boneka ini merupakan Program Pengembangan Ekonomi Perempuan dan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bojonegoro. Program ini merupakan Program Pengembangan Masyarakat SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang pelaksanaannya bermitra dengan Yayasan Sri Sasanti Indonesia (YSSI).
Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya; Drs. Arwan, M.Si Kepala Dinas Sosial Bojonegoro; Mukhlisin Andi Irawan, S.STP, MM Camat Bojonegoro; Mahesa Ghalendra, S.STP, M.M Kabid Promosi Ekspor dan Kerja Sama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Bojonegoro; Agoestin Faridijani, SH, M.Si Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja & Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro; dan Hetty Puspitowati, S.ST Lurah Ngrowo.
Dalam sambutannya Mukhlisin Andi Irawan selaku Camat Bojonegoro menyampaikan, bahwa program ini berusaha menyetarakan keterampilan merajut penyandang disabilitas dan non disabilitas supaya kualitasnya bisa memenuhi standar dari pembeli yang sudah ada.
“Kami Harapkan para peserta bersungguh sungguh mengikuti pelatihan dan akhirnya nanti bisa bergabung mengerjakan pesanan dari pembeli tersebut,” ungkapnya.
Senada disampaikan Kabid Promosi Ekspor dan Kerjasama Dinas Perdagangan dan Koperasi, Mahesa Ghalendra. Menurut dia, produk rajut dari kelompok penyandang disabilitas ini ada beberapa yang sudah cukup bagus, apabila nanti ada pameran baik di lokal maupun nasional seperti InaCraft bisa diikutkan.
“Ini sabagai salah satu upaya promosi untuk menjaring pasar yang lebih luas,” tutur Mahesa.
Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya mengucapan terima kasih kepada dinas dan instansi pemerintah yang sudah banyak mendukung program UMKM yang dilaksanakan SKK Migas dan EMCL.
“Harapannya untuk tahun ini kualitas kerajian para peserta sudah ada yang memenuhi standar,” pesan Rexy.(dik)