IPB Adakan Sekolah Inovasi Pangan dan Kemasan Berstandar Internasional bagi UMKM Bojonegoro

UMKM Bojonegoro.
UMKM Bojonegoro sinau bareng bersama pakar IPB dalam program Dosen Pulang Kampung 2025 di Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo.(foto/ist)

SuaraBanyuurip.com – Institute Pertanian Bogor (IPB) menggelar Program Dosen Pulang Kampung 2025 di panggon sinau bareng Ademos Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (28/10/2025). Program ini fokus pada keamanan pangan dan desain kemasan berstandar global sebagai kunci daya saing internasional.

Program Dosen Pulang Kampung 2025 Mengusung tema “Keamanan Pangan dan Re-Desain Kemasan untuk Mendukung Produk UMKM Berdaya Saing Ekspor”. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 pelaku UMKM dari sektor pangan tradisional, herbal, batik, hingga kerajinan.

Para putra daerah Bojonegoro yang kini menjadi pakar di IPB memimpin langsung kegiatan tersebut. Mereka adalah Prof. Dr. Endang Warsiki, STP, M.Si, dan Prof. Dr. Chusnul Arif, STP, M.Si.

Ketua Tim Kegiatan, Endang Warsiki mengatakan, forum ini menjadi jembatan yang menghubungkan kearifan lokal dengan standar internasional. Visi di balik program ini begitu jelas dan menyentuh, memastikan setiap produk lokal memiliki kesempatan yang sama untuk bersinar di pasar global.

“Program Dosen Pulang Kampung ini kami rancang agar UMKM mampu memiliki produk unggulan yang kompetitif hingga level ekspor, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Inisiatif tersebut diperkuat komitmen IPB University. Mewakili institusinya, Prof. Dr. Ir. Pudji Mulyoni, M.Si dari Direktorat Pengembangan Masyarakat AgroMariti, menekankan bahwa ilmu pengetahuan harus mengakar dan memberi dampak langsung.

“IPB ingin terus memberikan kontribusi nyata melalui dosen-dosen kebanggaan daerahnya, agar hasil riset dan inovasi kampus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Bojonegoro, Amir Syahid menyatakan, kegiatan ini sebagai momentum untuk kolaborasi yang lebih dalam dan berkelanjutan.

“Program seperti ini sangat bermanfaat. Kami siap menindaklanjuti dengan kolaborasi yang lebih konkret demi memperkuat daya saing UMKM Bojonegoro,” tandasnya.

Ketua Ademos, A. Shodiqurrosyad menambahkan, program ini adalah jawaban atas tantangan nyata yang selama ini dihadapi UMKM di tingkat akar rumput. Salah satunya standar kemasan dan keamanan pangan untuk pasar yang lebih luas.

“Kolaborasi ini adalah suntikan optimisme dan keberanian bagi kami untuk bermimpi lebih besar, dari pasar lokal menuju panggung dunia,” ungkap Arsyad.

Senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro, Retno Wulandari. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi untuk mencapai standar global.

“Kami berupaya memperkuat sinergi lintas sektor agar pelaku usaha mikro dan kecil mampu memenuhi standar global, mulai dari keamanan pangan hingga desain kemasan. Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk membawa Bojonegoro ke panggung perdagangan internasional,” ujarnya.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait