Warga Tiga Desa di Bojonegoro dan Tuban Komitmen Rawat Hasil Pembangunan

Infrastruktur EMCL.
Musyawarah pertanggungjawaban dan serah terima program infrastruktur bantuan EMCL di balai Desa Jampet, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

SuaraBanyuurip.com – Warga di tiga desa di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur menikmati pembangunan infrastruktur yang diberikan operator lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Warga berkomitmen merawat pembangunan infrastruktur.

Pembangunan desa berbasis partisipasi masyarakat tersebut diharapkan mampu memperkuat kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan, serta memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

Ketiaga desa yang mendapat bantuan infrastruktur dari EMCL adalah Desa Jampet, Kecamatan Ngasem, dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro; serta Desa Nguruan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

Program pembangunan infrastruktur dilaksanakan EMCL dengan menggandeng mitra pendamping, Forum Studi Pengembangan Potensi Daerah (FOSPORA).

Kepala Desa Jampet, Sukisno menyampaikan apresiasi atas dukungan program yang telah membawa manfaat nyata bagi warganya.

“Melalui program ini, warga kami belajar mengelola pembangunan secara mandiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Ini memperkuat semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama,” ujarnya saat Musyawarah Pertanggungjawaban dan Serah Terima hasil pembangunan di Balai Desa Jampet, Kamis (6/11/2025).

Kepala Desa Ngampel, Purwanto menegaskan, pembangunan trotoar yang sudah selesai dilaksanakan dampak langsung terhadap kenyamanan dan keselamatan warga.

Kepala Desa Nguruan, Eko Siswanto menuturkan, pembangunan los pasar di desanya menjadi penggerak baru bagi ekonomi warga.

“Pasar ini tidak hanya tempat jual beli, tapi juga simbol kebangkitan ekonomi lokal. Kami berkomitmen merawat fasilitas ini agar terus bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Perwakilan EMCL, Feni K. Indiharti, menjelaskan kegiatan musyawarah dan serah terima merupakan bagian dari siklus penting dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi program.

“Kami ingin memastikan setiap pembangunan yang didukung EMCL tidak hanya selesai secara fisik, tapi juga memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” ujar, Manager Program Fospora, Makdum Rokhim.

Ia menambahkan kegiatan ini menjadi wadah refleksi bersama antara warga, pemerintah desa, dan pendamping program.

“Kemandirian masyarakat adalah hasil terbesar dari program ini. Dengan keterlibatan aktif warga, pembangunan menjadi lebih berkelanjutan dan memiliki rasa memiliki yang kuat,” katanya.(red)

Pos terkait