AJI Bojonegoro Bedah Buku Tentang Jurnalistik

bedah buku

SuaraBanyuurip.com – Eky Nurhadi

Bojonegoro – Sebagai upaya meningkatkan kapasitas keilmuan tentang jurnalisme, sejumlah pengurus dan anggota Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Bojonegoro, Jawa Timur malam ini menggelar bedah buku di Sekretariat AJI di Jalan Brigjen Sutoyo, Bojonegoro, Minggu (28/04/2013). Buku yang dibedah adalah karangan Andreas Harsono berjudul “Agama Saya Jurnalisme.

Atok M Nurozaqy pembedah buku, menjelaskan, seorang jurnalis harus skeptis, tidak menerima informasi secara mentah-mentah. Artinya jurnalis harus mencari informasi yang akurat sebelum menyajikannya kepada publik.

Menurut dia, dalam buku karya Andreas Harsonoitu juga dijelaskan, esensi dari jurnalisme adalah disiplin dalam melakukan verifikasi. Disiplin mampu menjaring desas-desus, gosip, serta ingatan yang keliru guna mendapatkan informasi yang akurat.

“Disiplin verifikasi itulah yang membedakan informasi dengan hiburan dan propaganda,” kata Athok yang juga wartawan dari Media Suara Banyuurip.

Selain itu, Athok juga menyampaikan, tentang tugas seorang wartawan harus memantau kekuasaan dan menjadi penyambung lidah bagi masyarakat bawah yang tertindas.

“Memantau kekuasaan artinya untuk meneggakan demokrasi yang berlaku,” tegasnya.

Baca Juga :   PMII Tuntut Penegak Hukum Berantas Korupsi

Sementara itu Ketua AJI Bojonegoro, Sujatmiko, menambahkan, seorang jurnalis harus selalu memegang kebenaran baik dalam menulis investigasi maupun indep reporting. Sebab, dalam setiap tulisan perlu keseimbangan dan keakuratan.

“Yang terpenting perlu pendalaman dan keyakinan yang kuat dari diri seorang jurnalis,” ungkap Wartawan TEMPO ini. (Had)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *