Bandara Ngloram Belum Diminati Perusahaan Migas

19335

SuaraBanyuurip.comAhmad Sampurno

Blora – Keberadaan Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, belum menarik minat perusahaan migas untuk memanfaatkan layanan penerbangan. Sekalipun pihak pengelola bandara telah siap membuka pelayanan penerbangan domestik, dengan sistim carter pascadilakukan uji coba pendaratan pesawat King Air jenis B200GT, oleh Kementerian Perhubungan, Sabtu (11/1/2020).

Operator Migas Blok Cepu, Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), misalnya. Anak perusahaan raksasa migas Amerika Serikat, ExxonMobil, itu lebih memilih moda transportasi yang lebih aman dan efesien. 

“Dalam beroperasi di Lapangan Banyu Urip, EMCL memanfaatkan moda transportasi yang aman dan efisien di sekitar wilayah operasi,” ujar Juru Bicara EMCL, Rexy Mawardidjaja melalui pesan singkat saat dikonfirmasi suarabanyuurip.com, Senin (13/1/2019).

Sementara, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, belum memberikan tanggapan tekait adanya layanan penerbangan sistim carter untuk mendukung operasinya. Legal and Relations (L&R) Staff Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Angga Aria, belum memberikan balasan pesan singkat yang dikirim suarabanyuurip.com.

Tanggapan berbeda disampaikan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu. Lembaga pendidikan di bawah kementerian ESDM, itu mendorongan kepada pelanggan sertifikasi dan diklat untuk memanfaatkan layanan penerbangan di Bandara Ngloram. 

Baca Juga :   Jokowi : Pertanian Terpadu Wujudkan Kedaulatan Pangan

Menurut Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum PPSDM Migas Cepu, Arisona, jumlah pelanggan peserta sertifikasi, dan diklat mencapai ribuan.

“Kita dorong untuk memanfaatkan Bandara Ngloram. Selama penerbangan memenuhi kebutuhan pelanggan, selain pegawai PPSDM Migas sendiri,” ujarnya dikonfirmasi terpisah.

Namun demikian, pihaknya belum memiliki rencana melakukan kerja sama dengan pengelola Bandara Ngloram yang sudah membuka layanan penerbangan dengan sistim carter. PPSDM Migas Cepu masih menunggu Bandara Ngloram dioperasikan secara komersial.  

“Belum. Kami nunggu ada yang komersial harapanya. Kalau ada yang komersial lebih baik,” tandasnya.

Bandara Ngloram pertama kali didarati pesawat 34 tahun lalu, setelah itu mati suri. Lapangan terbang tersebut sebelumnya milik Kementerian ESDM, dan kemudian dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan untuk diaktifkan kembali.

Uji coba penerbangan di Bandara Ngloram telah dilakukan Sabtu (11/1/2020) kemarin, oleh Kementerian Perhububgan. Menggunakan pesawat King Air jenis B200GT.(ams)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *