SuaraBanyuurip.com – D Suko Nugroho
Bojonegoro – Alokasi minyak 6 ribu barel per hari (bph) dari Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, yang diberikan pemerintah untuk kilang mini PT Tri Wahana Universal (TWU) dinilai belum melibatkan semua armada milik pengusaha transporter Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka berharap pasokan minyak dikembalikan seperti sebelumnya yakni sebanyak 16 ribu bph.
“Harapan kami seperti itu,” kata Budi Utomo, Direktur PT. Bahana Multi Teknik, salah satu transporter TWU kepada suarabanyuurip.com melalui telepon genggamnya.
Budi mengaku memiliki 30 truk tanki dengan kapasitas mulai 3 ribu liter hingga 32 ribu liter. Namun dengan pengurangan alokasi minyak ini mengakibatkan armadanya tidak bisa beroperasi semua.
“Ibaratnya kalau dulu kita bisa mengangkut 25 rit per bulan, sekarang tinggal 10-15 rit,” ucapnya.
Padahal tidak semua truk tanki tersebut sudah lunas. “Sebagian masih ada yang mengangsur,” ungkapnya.
Menurut dia, armada milik pengusaha lokal ini bisa terlibat semua jika Pertamina tidak menggunakan transporter sendiri dalam pembelian bahan bakar minyak hasil produksi dari kilang mini TWU.
“Biar ditangani lokal lah. Kan masih banyak armada kita yang nganggur karena berkurangnya hasil produksi di kilang mini,” sarannya.
Senada juga disampaikan Direktur PT. Artha Surya Jaya (ASJ), Suryono. Menurut dia, jika Pertamina menyerahkan jasa transporter kepada pengusaha lokal maka akan menciptakan peluang kerja bagi warga sekitar.
“Seperti supir dan kenek bisa dilakukan warga Bojonegoro,” tegasnya.
ASJ memiliki 52 unit armada dengan berbagai macam kapasitas. Sedangkan PT. Sigma mempunyai 36 unit armada. Selama ini mereka menjadi transporter TWU.
Sebagaimana diketahui, para pengusaha transporter ini telah tujuh bulan berhenti beroperasi sejak pasokan minyak mentah untuk kilang mini dihentikan pemerintah pada pertengahan Januari 2016 lalu.
Namun beberapa waktu lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang saat itu masih dijabar Sudirman Said telah memutuskan memberikan alokasi 6 ribu bph kepada TWU dengan harga minyak di penampungan sementara (floating storage and offloading/FSO) Gagak Rimang sesuai ICP Arjuna minus 0,5 barel.
Kabarnya, minyak mentah dari Lapangan Banyuurip itu akan mulai dialirkan Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) ke kilang mini TWU pada akhir Agustus ini.(suko)