SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno
Blora - Proses Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam berjalan tak maksimal. Sebab, masih minimnya petugas jadi tenaga kesehatan .
Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Henny Indriyanti menyamapaikan, bahwa jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Blora sangat minim. Baik itu yang ada di Laboratorium Kesehatan (Labkes) maupun di seluruh Pusat Kesabaran Masyarakat (Puskesmas).
"Di Labkes cuma dua orang saja, baik yang ambil swab maupun periksa itu tok. Pusing saya, apalagi belum yang periksa AIDS. Ambil sampel makanan dan minuman," ungkapnya, Rabu (20/1/2021).
Idealnya, kata dia, minimal delapan orang tenaga kesehatan. Itu yang menjadi alasan tidak bisa maksimal.
"Terbatas. Itu saja sudah kalang kabut gak karu - karuan," ucap Henny.
Di puskesmas, jumkah Nakes saat ini juga sangat minim. Puskesmas sudah tidak mampu, apalagi nanti vaksinatornya. Gak bisa disamakan harus dihitung satu-satu.
"Tiap puskesmas punya kekuatan masing-masing," bebernya.
Terlebih, lanjut dia, Februari mendatang, akan digelar vaksinasi Covid -19 secara massal. Dia pesimis akan bisa bekerja secara maksimal.
"Tetap harus ada tambahan tenaga, harus itu. Apalagi untuk vaksinasi targetnya tinggi. Kalau tidak ada tambahan, kita tidak bisa maksimal. Harus ada tambahan tenaga," jelasnya.
Sekedar diketahui, proses vaksinasi Covid -19 di Kabupaten Blora rencananya akan digelar pada Februari mendatang. Tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama yang akan menerima vaksin Covid-19.(ams)