SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Menghadapi Industrialisasi minyak dan gas bumi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur  telah menyiapkan strategi khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJMP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tujuannya agar nantinya lingkungan sekitar tidak rusak, pembangunan dapat tercapai serta sosial ekonomi masyarakat terpenuhi.
Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Baktiono menjelaskan, untuk RPJP adalah 20 tahun kedepan ini terhitung mulai 2005 sampai 2025 dan RPJMD untuk periode 5 tahun mendatang. Kedua hal tersebut harus dimiliki oleh semua daerah, terlebih dengan keberadaan industri migas.
“Visi misi kita adalah terwujudnya Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan lumbung energi untuk Negeri,” tegas Baktiono.
Dia menerangkan, dalam pelaksanaan RPJMP dan RPJMD nanti dilakukan secara sistenable development dengan tiga pilar berkelanjutan diantaranya pembangunan ekonomi, sosial serta lingkungan.
“Dengan potensi alam yang ada yaitu Minyak dan gas bumi, kita harus memperhatikan lingkungan hidup untuk beberapa tahun ke depan,” tandasnya.
Menurut Baktiono, hal itu perlu disiapkan agar jangan sampai ketika migas di Bumi Angling Dharma habis dieksploitasi kondisi lingkungan menjadi rusak. Sebab keberadaan migas harus mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan.
“Kenapa visi misi kita adalah sebagai lumbung pangan dan energi? karena kita yakin dengan adanya potensi alam yang kita miliki mampu memberikan konstribusi secara nasional,” tandas dia.
Dia mengingatkan, bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup di sekitar tambang bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemkab, akan tetapi juga Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang beroperasi senantiasa menjaga lingkungan.
“Jangan sampai kita memiliki generasi yang tidak sehat karena ekploitasi migas,” pesan Baktiono. (rien)