BUMDes Sekitar Banyuurip Belum Banyak Diperankan

SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy

Bojonegoro – Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah berdiri di sekitar mega proyek Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, mendukung kebijakan pemerintah tentang optimalisasi peranan BUMDes. Sebagaimana diungkapkan BUMdes Bumi Artha Sejahtera (BAS), dari Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Tentu sebuah kebijakan yang bagus. Kita sebagai bagian dari lembaga perekonomian di desa sangat mendukung,” ujar Ketua BUMDes BAS, Jaswadi kepada Suarabanyuurip.com saat dimintai tanggapanya, Selasa (27/10/2015).

Menurut dia, keberadaan BUMDes sudah sepatutnya mendapat dukungan dari semua pihak. Sebab, selain turut mendukung program pemerintah. Melalui BUMDes pula persoalan ekonomi di desa akan terselesaikan.

“Penggangguran dan kemiskinan di desa merupakan masalah yang belum bisa diselesaikan. Dengan dimaksimalkanya BUMDes tentu juga akan memperkuat ekonomi desa,” imbuhnya.

Namun demikian dia menyayangkan jika keberadaan BUMDes belum banyak diperankan. Terutama di Desa Ngraho sendiri. Padahal, lanjut dia, banyak potensi di Ngraho yang belum tergarap maksimal.

Dia menyadari dan tidak bisa memungkiri keberadaan proyek Banyuurip penuh dengan persaingan yang melibatkan perusahaan atau korporasi yang ikut terlibat terutama dari luar daerah.

Baca Juga :   Sarankan Kebutuhan Naker J-TB Dikoordinasikan Desa

“Sepertinya belum banyak yang menyadari betapa pentingnya peran BUMDes,” tuturnya.

Jaswadi, menambahkan, berdasarkan sepengetahuannya, secara regulasi keberadaan BUMDes telah didukung oleh Permendesa Nomor 4 tahun 2015 tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan, dan pembubaran BUMDes.

Oleh karenanya, dia berharap dengan semangat membangun desa keberadaan BUMDes lebih diperhatikan. Secara kelembagaan, dia juga mendorong keberadaan BUMDes di desa lain yang sudah berjalan agar lebih maju dan mendapat peran. Terlebih, seiring dimulainya pengurangan tenaga kerja di proyek Banyuurip.

“Seperti yang saya bilang pengangguran adalah salah satu masalah di desa yang belum terselesaikan,” kritiknya. (Roz)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *