Flare Banyu Urip Membesar
Senin, 24 Januari 2022, Dibaca : 938 x Editor : samianSuaraBanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Kabar tentang gas suar atau flare di lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang membesar dan berdampak meresahkan warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, telah sampai di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (24/01/2022).
Kepala Seksi Pengaduan dan Penataan Hukum DLH Kabupaten Bojonegoro, Insiyah Watiningsih mengatakan, terkait gas suar yang membesar, pihak operator lapangan Migas Banyu Urip, belum berkoordinasi dengan DLH.
"Tidak koordinasi dengan DLH," katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Padahal, menurut perempuan yang karib disapa I'in ini, sebelumnya sudah ada imbauan kepada operator lapangan migas. Supaya ketika melakukan kegiatan flaring agar menginfokan ke masyarakat dan pihak terkait.
Disinggung mengenai potensi bahaya terhadap lingkungan. I'in menyebut akan melakukan tinjauan terlebih dahulu ke lokasi.
"Akan kita tinjau dulu ke lokasi, segera kita koordinasikan dengan EMCL," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali resah. Musababnya flare Banyu Urip, Blok Cepu, membesar dengan suara bergemuruh disertai seperti ledakan, Minggu (23/01/2022) malam.
Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Hj Yuntik Rahayu, membenarkan jika warganya resah adanya flare Banyu Urip yang membesar dengan suara gemuruh. Sehingga membuat warga takut tak bisa nyaman tidur. Utamanya yang dekat dengan lokasi flare.
"Ya benar, Mas. Semalam warga saya mengeluh adanya flare membesar diserta suara gemuruh dan seperti ada ledakan. Hingga tidak nyaman tidur," kata Kades Yuntik Rahayu, kepada SuaraBanyuurip.com, Senin (24/01/2022)
Sementara Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya, dikonfirmasikan berkaitan hal tersebut hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. Pesan WhatsApp yang dikirimkan SuaraBanyuurip.com sejak pukul 11.35 Wib hingga kini belum dibalas.(fin)