DLH Imbau Jaga Lingkungan Hidup Tak Tercemar

20371

SuaraBanyuurip.comArifin Jauhari

Bojonegoro – Guna menjaga lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau, warga masyarakat Bojonegoro untuk menjaga lingkungan hidup masing-masing dengan baik agar tak tercemari sampah maupun lainnya.

“Berdasar Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009, pada intinya tugas DLH adalah bagaimana agar lingkungan terkelola dengan baik dan tidak tercemari,” kata Kepala DLH Bojonegoro, Hanafi, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (26/11/2020).

Hanafi menuturkan, lingkungan yang dimaksud terdiri dari tiga macam. Antara lain, air, udara dan tanah. Selagi manusia hidup tidak bisa terlepas dari tiga hal tersebut. Bahkan manusia mati pun masih butuh tanah. Terkait tiga hal tersebut ada tata kelola yang dilakukan oleh DLH.

Yang pertama adalah air, dalam tata kelola ada namanya baku mutu air. Baku mutu air untuk minum, berbeda ukuran atau standarnya untuk baku mutu air yang dipergunakan untuk pengairan. Begitu pula untuk baku mutu air untuk pemandian umum juga ada ukuran tersendiri. Semua hal itu dipantau oleh DLH apakah tercemar atau tidak.

Baca Juga :   Bupati Bojonegoro Jadi Juru Kampanye

“Dalam pantauan DLH, pencemaran yang terjadi adalah akibat tangan-tangan manusia,” ungkapnya.

Sedangkan hal yang kedua yakni udara, lanjut Hanafi, terjadinya pencemaran juga diakibatkan aspek sosial, atau ulah tangan manusia. Oleh karena itu Pemkab memprogramkan supaya tidak terjadi pembakaran sampah.

“Karena pencemaran akibat pembakaran sampah ini pengaruhnya besar sekali terhadap kualitas kebersihan udara,” terang Hanafi.

Belum lagi karena banyaknya penggundulan hutan, juga berakibat penurunan kualitas udara. Semakin sedikit pohon yang ada di lingkungan sekitar, semakin sedikit oksigen yang bisa dihirup. Sebaliknya semakin banyak pohon, semakin banyak oksigen yang bisa dihasilkan untuk dihirup.

“Karena itu mari kita dukung Ibu Bupati yang memprogramkan penanaman 500.000 pohon selama kepemimpinan beliau agar udara sekitar kita semakin bersih,” tandasnya.

Kemudian Hanafi menambahkan, lingkungan hidup yang ketiga harus dijaga adalah bumi. Karena semua kerusakan di muka bumi sebenarnya akibat aspek sosial. Menurut penelitian KLHK, setiap orang di Bojonegoro menghasilkan sampah 0,4 kg per hari. Penduduk Bojonegoro berjumlah 1,3 juta orang. Berarti jika dihitung, ada 550 ton sampah dalam sehari yang dihasilkan di Bojonegoro.

Baca Juga :   Pertamina EP Cepu Bangun Tiga Tempat Penampungan Sampah Sementara

“Sampah yang dapat dikelola TPA Banjarsari, hanya 80 sampai 100 ton per hari. Syukur Alhamdulillah Ibu Bupati sudah merealisasikan TPA di wilayah barat, berkemampuan maksimal 50 ton perhari,” jelasnya.

Untuk itu diperlukan mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan cara nantinya dibentuk Bank Sampah di setiap desa di Bojonegoro. Saat ini sudah ada 186 desa yang memiliki Bank Sampah.

“Dari 432 desa dan kelurahan itu yang aktif saat diundang mengikuti pelatihan baru 186. Ada proses pembelajaran untuk itu, tetapi kami tidak memaksa. Sehingga yang siap baru sejumlah itu. Ibu Bupati menyarankan agar seluruh desa dan kelurahan semuanya mempunyai Bank Sampah pada 2021. Paling lambat pada tahun 2022,” tutup Kepala DLH Hanafi.(fin)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *